Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenapa Jumlah Bangku Bus Lebih Banyak di Sisi Kanan?

Kompas.com - 17/09/2020, 14:01 WIB
Muhammad Fathan Radityasani,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Sebagai angkutan pembawa orang, kabin bus dibuat agar bisa menampung banyak penumpang. Biasanya untuk bus ekonomi, memiliki konfigurasi bangku tiga di kanan dan dua di kiri (3-2).

Selain pada kelas ekonomi, kelas super eksekutif yang menggunakan bangku super lebar juga biasanya memiliki konfigurasi 2-1. Jika diperhatikan, mengapa jumlah kursi yang ada di sisi kanan kabin lebih banyak dibanding sisi kiri?

Export Manager karoseri Laksana, Werry Yulianto mengatakan, jumlah bangku yang lebih banyak di sisi kanan untuk memudahkan jalan masuk penumpang.

Baca juga: Jika Tak Dikawal Polisi, Mobil Berpelat Nomor Dewa Tidak Sakti

Kabin bus tingkat yang aka dieksporKaroseri Laksana Kabin bus tingkat yang aka diekspor

“Jadi penumpang lebih nyaman karena belok dari pintu masuk lebih dekat,” ucap Werry kepada Kompas.com, Kamis (17/9/2020).

Kemudahan ini juga memerhatikan pintu penumpang yang ada di sisi kiri bus. Jadi ketika penumpang masuk ke kabin, langsung bertemu dengan lorong, sehingga tidak repot untuk berjalan menuju bangkunya.

Werry juga mengatakan, jumlah bangku di sisi kanan yang lebih banyak tidak akan membuat bus jadi berat sebelah. Walaupun bus diisi penuh penumpang, pembagian beban yang ada di bus sudah seimbang.

Baca juga: Ini 7 Merek Mobil yang Sudah Hengkang dari Indonesia

“Bebannya sudah mendekati tengah bus. Peletakan bangku di sisi kanan juga sudah mepet ke tengah. Jika peletakan bangkunya benar, efek puntir atau twist pada bus jadi tidak begitu kerasa,” kata Werry.

Selain konfigurasi kursi 3-2 dan 2-1, banyak juga bus di Indonesia yang memiliki konfigurasi 2-2, alias jumlahnya sama antara kiri dan kanan. Kemudian ada juga yang 1-1 namun ditumpuk, seperti pada bus Suites Class milik karoseri Laksana.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com