JAKARTA, KOMPAS.com – Efek domino dari menurunnya penjualan kendaraan pada masa pandemi Covid-19 telah berdampak pada anjloknya industri kecil dan menengah (IKM) yang erat kaitannya dengan sektor otomotif.
Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mencatat, virus corona telah menyebabkan sebanyak 1 juta pekerja IKM harus kehilangan pekerjaannya pada Juni 2020.
Kondisi ini ternyata juga sejalan dengan pertumbuhan industri non-migas yang mengalami penurunan 5,74 persen selama kuartal II tahun ini.
Baca juga: Toyota New Yaris Resmi Meluncur, Harga Mulai Rp 260 Jutaan
“Kami bikin pendataan bersama kepala dinas di 34 provinsi, awal Juni itu 1 jutaan IKM yang terdampak. Hari ini saya dapat info, 2 juta tenaga kerja,” ujar Direktur Jenderal Industri Kecil Menengah dan Aneka Kemenperin Gati Wibawaningsih dalam konferensi virtual, Selasa (8/9/2020).
“Apalagi benar-benar sektor yang terdampak, yaitu otomotif. Karena industri otomotif penjualannya turun, pasti berdampak pada IKM-nya,” kata Gati.
Berdasarkan data BPS, penjualan mobil secara wholesales pada kuartal II-2020 mencatat 24.042 unit atau turun 89,44 persen (yoy).
Baca juga: Catat 4 Gejala Kaki-kaki Mobil Sudah Minta Jajan
Sementara itu, penjualan wholesales sepeda motor hanya meraih 313.625 unit atau turun 79,7 persen (yoy).
Menurut Gati, industri otomotif diperkirakan belum bisa kembali normal dalam waktu dekat. Kondisi ini menuntut para pelaku IKM untuk berimprovisasi menyesuaikan diri di tengah pandemi.
“Teman-teman harus mampu beradaptasi dengan kondisi ini, bagaimana tetap berproduksi, tetapi menjalankan protokol kesehatan,” ucap Gati.
“Ini menjadi beban besar bagi IKM, karena resource-nya enggak semudah industri besar untuk menyesuaikan diri,” tuturnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.