Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Era Kenormalan Baru, Aktivitas Logistik Masih Turun

Kompas.com - 11/08/2020, 18:41 WIB
Muhammad Fathan Radityasani,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Penyebaran virus Covid-19 masih menyebar di Indonesia. Walaupun begitu, aktivitas logistik tetap berlangsung selama pandemi ini. Namun bagaimana perkembangannya saat ini?

Sekretaris Jenderal Indonesian Multimodal Transport Association (IMTA), Kyatmaja Lookman mengatakan, walaupun tetap beroperasi, ada kendala pada sektor logitik yaitu permintaan yang tak kunjung naik.

Aktivitas ekonominya berhenti, praktis kegiatan logistik jadi turun. Kita ini kan sektor turunan, bukan primer. Kita ada karena ada produksi,” ucap Kyatmaja kepada Kompas.com, Senin (10/8/2020).

Baca juga: Skenario Ganjil Genap 24 Jam di Semua Jalanan Jakarta

Pemkab Luwu siapkan 4 truk logistik untuk pengungsi korban bencana alam asal Palu, Donggala dan Sigi Biromaru, Kamis (11/10/2018)KOMPAS.com/AMRAN AMIR Pemkab Luwu siapkan 4 truk logistik untuk pengungsi korban bencana alam asal Palu, Donggala dan Sigi Biromaru, Kamis (11/10/2018)

Aktivitas logistik memang belum ada tanda kembali naik, namun keadaan sekarang sudah lebih baik jika dibandingkan dengann saat awal pandemi. Pada awal pandemi, aktivitas logistik menurun sampai 60 persen, sekarang sudah lebih baik.

“Dulu awal pandemi turun sekitar 60 persen. Karena pelonggaran PSBB, sekarang sudah membaik kira-kira 10 persenan,” kata Kyatmaja.

Kyatmaja mengatakan, kondisi saat ini masih belum bisa disamakan dengan kondisi saat sebelum pandemi Covid-19. Hal ini dikarenakan banyak usaha yang masih tutup dan belum normal keadaannya.

Baca juga: Organda Sepakat DKI Terapkan Ganjil Genap 24 Jam

Ketika ditanyai mengenai logistik komoditi kesehatan dan kebersihan, memang saat awal pandemi tergolong tinggi. Namun saat ini industri juga sudah mulai menyesuaikan, sehingga permintaannya sudah mulai stabil.

“Kalau vitamin dan obat-obatan memang masih menjadi prioritas di kala vaksin belum ditemukan. Awalnya permintaan terhadap komoditi tersebut memang tinggi, sekarang sudah mulai stabil,” kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau