Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenapa Bodi Mobil Sekarang Lebih Mudah Penyok Jika Tabrakan?

Kompas.com - 14/07/2020, 18:01 WIB
Aprida Mega Nanda,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Tidak sedikit masyarakat awan yang menyimpulkan bahwa bodi mobil jaman sekarang lebih gampang penyok meskipun hanya terbentur sedikit, sangat berbeda dengan bodi mobil lansiran tahun 80-an kebawah.

Perlu diketahui, bodi mobil yang gampang penyok itu merupakan bagian dari sistem keselamatan sebuah mobil.

Dealer Technical Support Dept. Head PT TAM, Didi Ahadi, mengatakan, ada bagian mobil yang dirancang untuk menyerap benturan pada saat terjadinya tabrakan.

Baca juga: Pentingkah Lampu Hazard pada Sepeda Motor?

“Bagian depan dan belakang mobil adalah bagian yang rawan benturan dan paling sering penyok,” ujar Didi saat dihubungi Kompas.com, Selasa (14/7/2020).

Ilustrasi sasis monokok.blogger.com Ilustrasi sasis monokok.

Didi melanjutkan, di bagian tersebutlah sebetulnya sebuah bodi mobil didesain dengan sistem keselamatan pengemudi dan penumpang dari risiko fatal saat terjadinya benturan atau yang biasa disebut dengan crumple zone.

Baca juga: Saat Parkir Mobil Sebaiknya Aktifkan Rem Tangan atau Tidak?

Perlu diketahui, crumple zone (zona benturan) adalah area di mana kendaraan didesain untuk mengerucut dan mudah berubah bentuk saat tabrakan. Dengan begitu, energi akan terserap dan mengurangi efek tabrakan yang bisa menyebabkan cedera fatal pada penumpang.

Cara yang benar mengetahui kuat atau tidaknya mobil terhadap benturan adalah dari struktur rangkanya. Setidaknya ada dua struktur rangka pada mobil penumpang, yaitu sasis dan monokok.

Keduanya memiliki fungsi yang sama yaitu menopang beban kendaraan, termasuk melindungi penumpang dari efek tabrakan.

Namun Didi mengingatkan, ada satu faktor yang bisa mengacaukan itu semua, yaitu kecepatan.

“Sebab, jika kecepatan over, mau safety zone sekuat apapun pasti efeknya akan parah,” ucapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau