JAKARTA, KOMPAS.com – Recall atau kampanye perbaikan Mitsubishi Xpander terkait masalah fuel pump (pompa bensin) tidak hanya dialami konsumen Indonesia. Sebelumnya, masalah serupa juga terjadi di Filipina dan Vietnam.
Kerusakan sistem fuel pump sempat memunculkan anggapan soal kualitas BBM di Indonesia yang terbilang rendah. Disinyalir pompa bensin Xpander rusak karena pemiliknya terlalu sering mengisi dengan jenis BBM Premium atau yang setara.
Apalagi kualitas bahan bakar serta kondisi cuaca di negara-negara, seperti Filipina dan Vietnam, terbilang masih mirip dengan Indonesia.
Namun, hal ini dibantah Ketua Umum Xpander Mitsubishi Owner Club (X-MOC) Dani Bastian. Menurut dia, kerusakan pompa bensin Xpander bukan karena isu kualitas BBM.
Baca juga: Mobil Baru Obral Diskon Besar, Harga Mobil Bekas Jadi Anjlok?
“Filipina sudah duluan, walaupun produksi dari Indonesia. Tapi, gejalanya memang lebih banyak di sana,” ujar Dani kepada Kompas.com, Senin (22/6/2020).
“Kami sempat menjalin komunikasi dengan pemilik Xpander di sana, ternyata kualitas BBM memang tidak jauh berbeda, cuaca juga masih mirip-mirip. Tapi enggak tahu kenapa, itu menjadi problem yang santer saat ini,” katanya.
Dani menambahkan, mesin Xpander terbilang aman diisi Premium. Hal ini juga diterapkan beberapa anggota X-MOC dalam kondisi sehari-hari.
Menurut dia, dari sekitar 4.000-an anggota komunitas, hanya segelintir yang bermasalah dengan pompa bensin.
Baca juga: Agar Tak Kena Pajak Progresif, Begini Cara Blokir STNK
“Saya pribadi pakai Premium, sampai saat ini normal-normal saja. Saya yakin bukan karena masalah kualitas BBM. Karena saya lihat penjelasan MMKSI, sepertinya memang bawaan mobilnya,” ucap Dani.
Senada dengan hal tersebut, Eiichiro Hamazaki, Director of After Sales Service Division PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSI), mengatakan, kerusakan fuel pump bukan disebabkan faktor kualitas BBM.
"Berdasarkan investasi yang dilakukan, ditemukan fenomena bahwa fuel pump di dalam tangki dapat berhenti beroperasi yang mengakibatkan ketidakmampuan untuk menghidupkan mesin atau mesin berhenti bekerja," kata Hamazaki kepada Kompas.com, Selasa (23/6/2020).
Baca juga: Selangkah Lagi Espargaro Sikut Marquez di Repsol Honda
Ia menjelaskan, kerusakan fuel pump disebabkan impeller (baling-baling) berbahan resin di dalam tangki bensin memuai dan berubah bentuk, kemudian bergesekan dengan komponen di sekitarnya.
"Sehingga, impeller tersebut berhenti berputar. Gejala ini tidak diakibatkan oleh kualitas bahan bakar," tutur Hamazaki.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.