Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Curhat Para Sales Motor, Leasing Banyak Tolak Pengajuan Kredit

Kompas.com - 10/04/2020, 12:41 WIB
Gilang Satria,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah diler sepeda motor memeberikan diskon untuk menjaring konsumen.

Guna menghindari penumpukan unit karena penjualan lesu sejak pandemi covid-19 atau corona merebak di Indonesia.

Meski demikian, program diskon yang berlaku mayoritas untuk pembelian tunai atau dengan kartu kredit.

Alasannya, banyak lembaga pembiayaan atau leasing yang sulit meloloskan aplikasi pemohon kredit.

"Kalau untuk kredit leasing lagi susah, DP harus besar. Banyak aplikasi ditolak, dan aplikasinya juga susah," kata pramuniaga diler Yamaha kepada Kompas.com, Jumat (10/4/2020).

Baca juga: Begini Proses Mendapat Keringanan Kredit Motor Honda

Foto deretan unit Suzuki GSX-R150 berwarna pink yang menyebar di media sosial.Foto di Medsos Foto deretan unit Suzuki GSX-R150 berwarna pink yang menyebar di media sosial.

Pramuniaga tersebut mengatakan, dalam situasi seperti ini, jika memang ingin membeli motor maka bisa pakai sistem campur, yakni dengan sebagian tunai atau cash sebagian lagi kartu kredit.

"Bagusnya pakai kartu kredit, misalkan harga motornya Rp 30 juta, bisa potong Rp 15 juta, sebagian kartu kredit sebagian tunai," katanya.

Senada dengan pramuniaga diler Yamaha, sales diler Suzuki mengatakan, mengajukan aplikasi kredit motor saat ini sulit. Pemohon harus memberikan DP yang besar.

"DP-nya besar bisa sampai 50 persen. Hampir semua leasing kaya gitu sekarang. Soalnya mereka kan tidak bisa makan dari yang keringanan angsuran seperti ojol dan UMKM itu," katanya kepada Kompas.com.

Baca juga: Relaksasi Kredit Tak Berpihak pada Bisnis Transportasi Umum

Suzuki Satria F150KOMPAS.com / Gilang Suzuki Satria F150

Sales tersebut mengatakan, dengan leasing yang makin ketat dan mengandalkan jualan tunai, pendapatannya pun turun drastis.

"Ada saja yang beli tunai, karena daripada DP 50 persen lebih baik beli cash. Sekarang sales pada nangis, dapat paling gaji pokok, karena insentif kan dari jualan, kalau tidak jualan engga dapat insentif," katanya.

"Saat ini perusahaan sudah pada tutup. Otomatis konsumen pada dirumahkan. Buat mereka boro-boro mikir ambil motor, buat perut mereka saja mungkin mikir, soalnya gaji otomatis dipotong," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau