Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Persiapan Produksi Mobil Elektrifikasi, Toyota Latih SDM dari Sekarang

Kompas.com - 08/03/2020, 18:02 WIB
Dio Dananjaya,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.comToyota telah berkomitmen untuk memulai produksi kendaraan elektrik hibrida (HEV) di Indonesia pada 2022. Model ini nantinya tidak hanya untuk pasar domestik, tapi juga diekspor ke mancanegara.

Sebelum memulai itu semua, Toyota lebih dulu mengembangan sumber daya manusia (SDM) lewat program magang dan vokasi yang berlangsung sejak 2017. Sebab menjual mobil elektrifikasi, sama artinya dengan mengubah kebiasaan konsumen.

Bob Azam, Direktur Administrasi, Korporasi, dan Hubungan Eksternal PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia, mengatakan, pihaknya memiliki sisa waktu dua tahun untuk menyiapkan segala hal sebelum memproduksi mobil elektrifikasi.

Baca juga: Xpander Kembali Melemah, Berikut Daftar LMPV Terlaris pada Januari 2020

Suasana booth Toyota di GIIAS 2017 Makassar.GIIAS Suasana booth Toyota di GIIAS 2017 Makassar.

“Pasti behaviour konsumen berubah, untuk itu kami harus bisa menyesuaikan. Singkatnya kami siapkan dulu orangnya, sebelum menyiapkan mobilnya,” ujarnya kepada Kompas.com (8/3/2020).

Bob mengatakan, penjualan mobil elektrifikasi akan mengubah sisi produksi, engineering, supplier, hingga sales. Menurutnya, industri otomotif dari hulu sampai hilir akan berbeda.

Ia mencontohkan, penjualan mobil elektrifikasi dimulai dari salesman. Cara salesman menawarkan mobil harus berubah, sebab kendaraan hibrida mengharuskan biaya awal yang besar, namun dengan biaya pemakaian yang rendah.

Baca juga: Biaya Pembuatan SIM Setelah Adanya Tes Psikologi Jadi Lebih Mahal

Ilustrasi: Pekerja pabrik Toyota di Jepang.www.japantimes.co.jp Ilustrasi: Pekerja pabrik Toyota di Jepang.

“Beli mobil listrik atau hybrid itu mahal di awal, initial cost pasti tinggi, karena DP mungkin standarnya enggak bisa kecil, jadi harus investasi di awal,” ucap Bob.

“Tapi operation cost bakal rendah, bisa tingal 50 persen saja. Karena servis rutin tidak sering, tidak perlu sering isi BBM, dan sebagainya. Kebiasaan orang akan berubah, salesman harus bisa menerangkan ini,” katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau