JAKARTA, KOMPAS.com - Proses ratifikasi perjanjian Indonesia - Australia melalui Comperhensive Economic Partnership Agreement (IA-CEPA) telah selesai dilakukan.
Presiden Joko Widodo dan Perdana Menteri (PM) Australia Scott Morrison menyambut baik kemitraan strategis ini. Diharapkan, baik Indonesia maupun Australia dapat menjalin hubungan ekonomi yang lebih maju dan bisa bermanfaat untuk rakyat banyak.
Salah satu sasaran Indonesia dalam ratifikasi IA-CEPA ialah mengembangkan penetrasi pasar tekstil dan otomotif dalam negeri.
Baca juga: Reorientasi Industri Otomotif Indonesia demi Rebut Ekspor ke Australia
"Bea masuk diturunkan rata-rata dari 5 persen menjadi nol persen. (Komoditas) yang bisa didorong nomor satu tekstil dan kedua otomotif," kata Menko Perekonomian Airlangga Hartato pada keterangan resminya, Jakarta, Senin (10/2/2020).
Airlangga juga menyebut bahwa permintaan otomotif dari Australia cukup besar dengan potensi pasar roda empat sebesar 1,4 juta unit per tahun atau 1,1 miliar dolar Amerika Serikat. Adapun produk paling diminati ialah truk atau sport utility vehicle (SUV).
Selain itu, melalui kerja sama ini Indonesia juga memiliki kemudahan dalam perdagangan mobil hybrid dan listrik. Sebab, quantitative value contain (konten lokal) mobil buatan dalam negeri lebih rendah dibanding negara lainnya seperti Thailand dan China.
Baca juga: Kemenperin Andalkan Hyundai Ekspor ke Australia
"Kita (konten lokalnya) bisa lebih rendah, sehingga pasar ini sangat besar kemungkinan untuk diisi. Namun produk kita belum sesuai dengan pasar Australia, ada perbedaan segmentasi," kata Direktur Industri Maritim, Alat Transportasi, dan Alat Pertahanan (IMATAP) Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Putu Juli Ardika saat ditemui Kompas.com, belum lama ini.
Di Negeri Kanguru tersebut, ujar Putu, permintaan terbesarnya ada pada segmen truk, SUV, dan sedan. Sementara produsen roda empat di Indonesia lebih banyak memproduksi multi purpose vehicle (MPV) atau mobil keluarga dengan kapasitas 7-penumpang.
"Dengan keadaan tersebut, produk Hyundai paling mendekati untuk bisa menyasar pasar Australia. Ia punya keunggulan dengan jajaran produk SUV dan sedan, serta mau produksi kendaraan listrik di Indonesia. Sedangkan produsen lainnya melakukan reorientasi," kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.