Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

IA-CEPA Telah Diratifikasi, Ekspor Otomotif ke Australia Terbuka Lebar

Kompas.com - 11/02/2020, 07:02 WIB
Ruly Kurniawan,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Proses ratifikasi perjanjian Indonesia - Australia melalui Comperhensive Economic Partnership Agreement (IA-CEPA) telah selesai dilakukan.

Presiden Joko Widodo dan Perdana Menteri (PM) Australia Scott Morrison menyambut baik kemitraan strategis ini. Diharapkan, baik Indonesia maupun Australia dapat menjalin hubungan ekonomi yang lebih maju dan bisa bermanfaat untuk rakyat banyak.

Salah satu sasaran Indonesia dalam ratifikasi IA-CEPA ialah mengembangkan penetrasi pasar tekstil dan otomotif dalam negeri.

Baca juga: Reorientasi Industri Otomotif Indonesia demi Rebut Ekspor ke Australia

Chief Officer MV Prometheus Leader M Edwin Kabalican mengawasi proses muat mobil Yaris Sedan produksi PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia, di dermaga Car Terminal,  Tanjung Priok, Jakarta, Rabu (10/6/2015). Mobil-mobil ini akan diekspor ke sejumlah negara, antara lain di Timur Tengah.KOMPAS.com / RODERICK ADRIAN MOZES Chief Officer MV Prometheus Leader M Edwin Kabalican mengawasi proses muat mobil Yaris Sedan produksi PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia, di dermaga Car Terminal, Tanjung Priok, Jakarta, Rabu (10/6/2015). Mobil-mobil ini akan diekspor ke sejumlah negara, antara lain di Timur Tengah.

"Bea masuk diturunkan rata-rata dari 5 persen menjadi nol persen. (Komoditas) yang bisa didorong nomor satu tekstil dan kedua otomotif," kata Menko Perekonomian Airlangga Hartato pada keterangan resminya, Jakarta, Senin (10/2/2020).

Airlangga juga menyebut bahwa permintaan otomotif dari Australia cukup besar dengan potensi pasar roda empat sebesar 1,4 juta unit per tahun atau 1,1 miliar dolar Amerika Serikat. Adapun produk paling diminati ialah truk atau sport utility vehicle (SUV).

Selain itu, melalui kerja sama ini Indonesia juga memiliki kemudahan dalam perdagangan mobil hybrid dan listrik. Sebab, quantitative value contain (konten lokal) mobil buatan dalam negeri lebih rendah dibanding negara lainnya seperti Thailand dan China.

Baca juga: Kemenperin Andalkan Hyundai Ekspor ke Australia

Suasana balai lelang mobil bekas Bidwin. Tercatat pertumbuhan penjualan mobil bekas melalui lelang selama 2018Bidwin Suasana balai lelang mobil bekas Bidwin. Tercatat pertumbuhan penjualan mobil bekas melalui lelang selama 2018

"Kita (konten lokalnya) bisa lebih rendah, sehingga pasar ini sangat besar kemungkinan untuk diisi. Namun produk kita belum sesuai dengan pasar Australia, ada perbedaan segmentasi," kata Direktur Industri Maritim, Alat Transportasi, dan Alat Pertahanan (IMATAP) Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Putu Juli Ardika saat ditemui Kompas.com, belum lama ini.

Di Negeri Kanguru tersebut, ujar Putu, permintaan terbesarnya ada pada segmen truk, SUV, dan sedan. Sementara produsen roda empat di Indonesia lebih banyak memproduksi multi purpose vehicle (MPV) atau mobil keluarga dengan kapasitas 7-penumpang.

"Dengan keadaan tersebut, produk Hyundai paling mendekati untuk bisa menyasar pasar Australia. Ia punya keunggulan dengan jajaran produk SUV dan sedan, serta mau produksi kendaraan listrik di Indonesia. Sedangkan produsen lainnya melakukan reorientasi," kata dia.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 

Saat kunjungan kenegaraan ke Australia kemarin, saya bertemu Menteri Perdagangan, Pariwisata dan Investasi Australia Simon Birmingham di Hyatt Hotel Canberra, Minggu (9/2) Di pertemuan santap malam ini kami mendiskusikan beberapa isu kerja sama bilateral ekonomi Indonesia-Australia. Salah satunya kami membahas perkembangan The Indonesia - Australia Comprehesive Economic Partnership Agreement (IA-CEPA) yang sudah diratifikasi oleh kedua negara. Dengan selesainya IA-CEPA tersebut, dalam lima tahun ke depan, kedua negara menyepakati peta jalan yang jelas. Harapannya, hubungan bilateral kedua negara akan semakin kuat dan menguntungkan. #KabinetIndonesiaMaju #JokowiMaruf #MenkoPerekonomian #AirlanggaHartarto #IndonesiaAustralia #PerekonomianIndonesia #IndonesiaMaju

A post shared by Airlangga Hartarto (@airlanggahartarto_official) on Feb 10, 2020 at 12:59am PST

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau