Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Motor Mogok Akibat Banjir, Jangan Langsung Nyalakan Mesin

Kompas.com - 08/02/2020, 12:08 WIB
Ari Purnomo,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com- Hujan deras yang mengguyur wilayah DKI Jakarta menyebabkan terjadinya banjir di sejumlah wilayah pada Sabtu (8/2/2020) pagi.

Sejumlah pengendara sepeda motor pun terjebak banjir dan tidak bisa melanjutkan perjalanan lantaran tingginya genangan air.

Tetapi tidak sedikit pula pemotor yang nekat menerjang banjir dan akhirnya motor mogok. Pada kondisi ini banyak pengendara yang mencoba menyalakan sepeda motornya.

Padahal, cara tersebut justru tidak dibenarkan dan bisa membuat motor mengalami kerusakan yang lebih parah.

Menurut Technical Service Division PT Astra Honda Motor, Endro Sutarno motor yang macet setelah menerjang banjir sebaiknya tidak langsung dihidupkan.

“Jangan langsung mencoba menghidupkannya, dikhawatirkan kalau baterai atau komponen kelistrikan motor masih banyak air. Sehingga saat dinyalakan, air bisa masuk ke sistem mesin ini tentu akan menyebabkan masalah,” ujar Endro kepada Kompas.com beberapa waktu lalu.

Baca juga: Pengguna Sepeda Motor Jangan Sembarangan Terjang Banjir

Ilustrasi Motor yang Kebanjiran.KOMPAS.com/M LUKMAN PABRIYANTO Ilustrasi Motor yang Kebanjiran.

Selain potensi kerusakan tersebut, Endro menambahkan, air banjir bisa juga bercampur dengan oli mesin. Kondisi ini tentunya akan berdampak pada sirkulasi pelumasan pada mesin sepeda motor.

“Kalau pemilik kendaraan mempunyai kemampuan, bisa dilakukan pemeriksaan komponen sendiri. Mulai dari bagian kelistrikan, saringan udara, busi, knalpot, baterai, sampai karburator jika motornya belum injeksi,” katanya.

Tetapi, lanjutnya, jika memang tidak memiliki pengetahuan mengenai mesin dan kelistrikan sebaiknya langsung dibawa ke bengkel resmi terdekat. Hal ini untuk menghindari kerusakan yang lebih parah jika terus dipaksa dinyalakan.

Baca juga: Jakarta Banjir Lagi, Pengguna Motor Mulai Masuk Jalan Tol

Terpisah, Analyst Technical Service Honda Sales Operation Jakarta Center, Rangga Noviar mengatakan, bercampurnya oli dengan air bisa dideteksi dari warna oli kendaraan.

Jika oli berwarna seperti susu itu tandanya oli sudah bercampur dengan air.

Warga mendorong motor melintasi banjir di kawasan Monas, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta, Minggu (2/2/2020). Hujan deras yang mengguyur Jakarta pada Minggu (2/2/2020) pagi menyebabkan beberapa ruas jalan di ibu kota tergenang banjir dengan ketinggian 10-50 sentimeter.ANTARA FOTO/HAFIDZ MUBARAK A Warga mendorong motor melintasi banjir di kawasan Monas, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta, Minggu (2/2/2020). Hujan deras yang mengguyur Jakarta pada Minggu (2/2/2020) pagi menyebabkan beberapa ruas jalan di ibu kota tergenang banjir dengan ketinggian 10-50 sentimeter.

"Saat pelumas sudah berubah menjadi milky oil atau seperti susu itu sangat berbahaya untuk komponen mesin, karena sudah tidak lagi memiliki fungsi pelumas,” katanya.

Rangga juga mengatakan, jika oli sudah seperti itu maka oli tidak bisa melindungi komponen mesin dari gesekan.

Sebaiknya sepeda motor tidak langsung dinyalakan karena bisa berakibat kerusakan yang lebih parah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau