JAKARTA, KOMPAS.com – Pedagang mobil bekas kebanyakan bakal menolak mobil yang pernah terdampak banjir. Sebab selain sulit untuk dijual kembali, harga mobil bekas tersebut akan dihargai di bawah harga pasaran.
Untuk mengakalinya, pemilik mobil harus memperbaiki dulu mobil yang terdampak banjir. Perbaikan harus dilakukan secara menyeluruh, untuk menyamarkan sisa-sisa banjir.
Jika air sampai merendam interiornya, artinya komponen-komponen di dalam harus dicopot dan dikeringkan semua.
Baca juga: Rush Kedatangan Penantang Baru Suzuki XL7, Ini Jawaban Toyota
Kalau sampai masuk ke dalam mesin, artinya mesin harus dicek, ganti oli dan cairan mesin lainnya agar kinerjanya kembali normal.
“Kalau langsung dijual dalam keadaan masih bau apek, mobil masih rusak, tentu harganya anjlok. Harus kita perbaiki dulu,” ujar Herjanto Kosasih, Senior Manager Bursa Mobil Bekas WTC Mangga Dua, kepada Kompas.com (6/2/2020).
Biasanya perbaikan interior akan memakan waktu lama, sebab bagian ini cukup detil dan butuh panas yang cukup untuk mengeringkan komponen yang basah.
Baca juga: Pangkas 2 Varian, Honda Luncurkan Civic Hatchback RS
“Setelah diperbaiki, coba dipakai. Bisa sekalian quality control, apakah perbaikan pasca banjir yang dilakukan sudah baik atau belum, jok dan karpet masih bau apek tidak,” katanya.
“Meski tidak akan 100 persen kembali normal, tapi perbaikan pasca banjir lumayan bikin bekas banjir tersamarkan. Ujung-ujungnya harga jual mobil lumayan terdongkrak,” ucap Herjanto.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.