Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tidur di Dalam Mobil Tak Boleh Sembarangan, Berikut Tipsnya

Kompas.com - 04/02/2020, 11:12 WIB
Ari Purnomo,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com- Berkendara menggunakan mobil bukan berarti akan terhindar dari rasa lelah atau pun mengantuk. Apalagi jika pengemudi sudah melakukan perjalanan jauh dan dalam waktu yang lama.

Rasa lelah maupun ngantuk bisa saja terjadi mengingat tubuh juga membutuhkan istirahat untuk mengembalikan stamina. Dalam kondisi seperti ini, tidak sedikit pengemudi atau penumpang yang memilih beristirahat di dalam mobil.

Selain lebih simpel, juga tidak perlu mencari tempat istirahat lain karena bisa dilakukan di sembarang tempat. Tetapi, agar tidur di dalam mobil bisa aman dan nyaman juga harus memperhatikan beberapa hal. 

Baca juga: Dikira Tidur di Dalam Mobil, Sopir Taksi Ditemukan Meninggal di Depok

Salah satunya adalah adanya sirkulasi udara yang baik di dalam kabin. Jangan sampai pengemudi mengabaikan perihal sirkulasi udara sehingga bisa berdampak buruk.

Training Director The Real Driving Center (RDC) Marcell Kurniawan mengatakan, sebaiknya pengemudi tidak tidur lama di dalam mobil. Kalau merasa lelah cukup hanya tidur sebentar saja. 

“Tidur lama di dalam mobil lebih baik tidak dilakukan, cukup power nap (tidur sebentar) yakni antara 10 menit sampai 15 menit saja,” kata Marcell kepada Kompas.com, Senin (3/2/2020).

Ilustrasi tertidur di mobil.duinewsblog.org Ilustrasi tertidur di mobil.

Menurutnya, power nap juga diperlukan bagi seorang pengemudi yang sudah merasa cukup lelah. Sehingga pengemudi bisa melanjutkan perjalanan dengan kondisi stamina yang lebih bagus atau tidak dalam kondisi yang lelah.

Baca juga: Pemudik, Jangan Tidur di Mobil dengan Mesin dan AC Menyala

“Power nap adalah tidur sebentar untuk memulihkan diri dan berguna sebagai teknik untuk terhindar dari fatigue saat mengemudi,” ucapnya.

Marcell melanjutkan, dengan catatan kaca jendela harus dibuka sedikit. Hal ini bertujuan agar ada sirkulasi udara di dalam kabin. Tetapi, pengemudi juga harus waspada karena bisa saja menimbulkan bahaya.

Mengingat, saat jendela mobil terbuka sedikit bisa mengundang aksi kriminal. Misal, penjahat itu melihat pengemudi tertidur di dalam mobil dan kondisi jendela terbuka meskipun hanya sedikit, akan dijadikan peluang melakukan tindak kriminal. 

"Bila kaca jendela terbuka sedikit, bisa meningkatkan risiko kejahatan, karena kaca yang terbuka sedikit dapat dengan mudah dibuka paksa oleh penjahat," katanya.

Ubah kabin jadi tempat tidur dadakan tidak benar menurut pandangan keselamatan berkendara.Akun Facebook PH Ubah kabin jadi tempat tidur dadakan tidak benar menurut pandangan keselamatan berkendara.

Untuk menghindari kejahatan tersebut, Marcell pun menyarankan agar pengemudi memillih tempat yang ramai dan aman. Hal ini untuk menghindari terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan. 

"Jadi lebih baik kalau memang harus power nap di mobil wajib di tempat yg ramai atau dekat dengan pos pengamanan," ucapnya. 

Pada kesempatan berbeda, Technical Support Manager PT Toyota Astra Motor (TAM) Didi Ahadi mengatakan, pada dasarnya tidur di dalam mobil memang sah-sah saja.

Hanya saja, pengemudi juga tidak boleh sembarangan saat melakukannya. Menurutnya saat akan tidur di dalam mobil sebaiknya mencari tempat yang terbuka di mana sirkulasi udaranya juga cukup bagus.

Tidur di dalam mobil ya boleh namun jangan menyalakan mesin di ruangan tertutup,” kata Didi 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau