Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemudik, Jangan Tidur di Mobil dengan Mesin dan AC Menyala

Kompas.com - 28/05/2019, 11:31 WIB
Aditya Maulana

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketika melakukan perjalanan mudik Lebaran, Anda akan menempuh jarak ratusan bahkan ribuan kilometer untuk tiba ke kota tujuan. Otomatis, bakal merasakan lelah, hingga kantuk.

Apabila sudah seperti itu, maka disarankan untuk langsung melakukan istirahat di tempat yang aman dan nyaman. Nah, salah satu kebiasaan pemudik karena keterbatasan tempat maka banyak yang tidur di dalam mobil.

Padahal, hal seperti itu sangat bahaya, apalagi dalam kondisi mesin dan pendingin kabin (air conditioner/AC) menyala. Sudah banyak orang yang meninggal karena kasus seperti itu.

Marcell Kurniawan, Training Director The Real Driving Center menjelaskan, apabila ada gas buang kendaraan bocor dan masuk ke area kabin dan terisap orang yang sedang tidur, itu bisa berbahaya sekali.

Baca juga: Agar Aman, Sebaiknya Mudik Berangkat Siang atau Malam Hari?

"Faktanya hanya butuh 1 jam untuk seseorang mati lemas bila kadar oksigen di dalam kabin menurun, yang disebabkan oleh meningkatnya akumulasi karbon monoksida di kabin," ujar Marcell kepada Kompas.com belum lama ini.

Menurut Marcell, meskipun hal itu dilakukan dengan kondisi kaca dibuka sedikit, bukan tidak mungkin kadar CO meningkat sedikit dan menurunkan kadar oksiden dalam darah yang menyebabkan tubuh kehilangan cairan.

Beda cerita dengan kondisi sedang mengemudi atau mobil berjalan tidak keracunan CO. Hal tersebut karena dalam kondisi sadar bila temperatur berubah atau napas kurang nyaman, bisa melakukan tindakan seperti membuka jendela.

Rest area 519 A pada ruas Tol Solo-Ngawi.Jasa Marga Rest area 519 A pada ruas Tol Solo-Ngawi.

"Berbeda dengan saat kita sedang tidur, kita tidak sadar dengan perubahan yang ada," ucap Marcell.

Lantas, bagaimana jika kondisi mesin mati dan kaca jendela terbuka? Sekiranya aman, lanjut Marcell, jika posisinya di dalam parkiran basement, tetap bahaya karena terkadang sirkulasi udara di dalam ruangan itu kurang baik sehingga kadar CO ikut tinggi.

"Belum lagi risiko kerampokan menjadi tinggi karena tidur terus posisi kaca jendela terbuka," ucap dia.

Oleh sebab itu, disarankan tetap mencari tempat yang dirasa benar-benar aman bila Anda memang sudah tidak bisa lagi menahan kantuk. Misalnya, bila berada di rest area, cari lokasi yang berdekatan dengan pos penjagaan.

Buka sedikit kaca jendela, dan matikan mesin kendaraan. Pastikan semua barang berharga seperti dompet, tas, atau ponsel tersimpan rapi di tempat yang tidak terlihat dari luar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau