Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Begini Caranya Supaya Menghindari Beli Motor Bekas Terendam Banjir

Kompas.com - 10/01/2020, 09:22 WIB
Donny Dwisatryo Priyantoro,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Setelah banjir yang menyerang sebagian besar wilayah Jabodetabek pada awal Januari 2020 ini surut, banyak pemilik kendaraan yang memutuskan segera menjual sepeda motornya. Sebab, motor yang rusak karena terendam banjir membutuhkan dana yang tidak sedikit untuk memperbaikinya.

Salah satu yang waspada terhadap tawaran motor bekas kebanjiran adalah pedagang motor bekas. Berbeda dengan mobil, untuk motor agak lebih sulit mendeteksi apakah pernah terendam banjir.

Baca juga: Pedagang Motor Bekas Tolak Motor Bekas Kebanjiran

"Paling kita harus lebih berhati-hati sih, kalau ada yang jual motor ke kita. Harus cek sampai ke bagian kolong, apakah ada bekas lumpur atau bekas banjir," ujar Darwin Danubrata, dari diler Songsi Motor di bilangan Jagakarsa, Jakarta Selatan, saat dihubungi Kompas.com, belum lama ini.

Sepeda motor terendam banjir di rumah anak Ketua MPR RI Bambang Soesatyo, Dimaz Raditya Soesatyo, di Kemang, Jakarta, Kamis (2/1/2020).Dokumen pribadi Bambang Soesatyo Sepeda motor terendam banjir di rumah anak Ketua MPR RI Bambang Soesatyo, Dimaz Raditya Soesatyo, di Kemang, Jakarta, Kamis (2/1/2020).

Darwin menambahkan, motor yang terendam banjir, bekas lumpurnya tidak bisa hilang dengan mudah jika tidak dicuci dengan sabun. Sedangkan, orang kalau mencuci motor biasanya tidak begitu memperhatikan bagian kolong.

"Termasuk juga dengan bagian mesin yang tertutup bodi. Bagian tersebut sulit dicuci, jadi bisa dilihat juga dari situ," kata Darwin.

Baca juga: Solusi Mudah Rawat Jok Motor di Musim Hujan

Wira Gunawan, dari diler Wira Mandiri Motor di bilangan Depok, Jawa Barat, mengatakan, untuk mendeteksi motor bekas banjir, biasanya terlihat dari reflektor lampunya.

"Bagian lain bisa dicuci, dipoles, dan hilang bekasnya. Tapi untuk bagian dalam lampu, kan tidak bisa dilap, kecuali ganti baru," ujar Wira.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau