JAKARTA, KOMPAS.com - Setelah banjir yang menyerang sebagian besar wilayah Jabodetabek pada awal Januari 2020 ini surut, banyak pemilik kendaraan yang memutuskan segera menjual sepeda motornya. Sebab, motor yang rusak karena terendam banjir membutuhkan dana yang tidak sedikit untuk memperbaikinya.
Salah satu yang waspada terhadap tawaran motor bekas kebanjiran adalah pedagang motor bekas. Berbeda dengan mobil, untuk motor agak lebih sulit mendeteksi apakah pernah terendam banjir.
"Paling kita harus lebih berhati-hati sih, kalau ada yang jual motor ke kita. Harus cek sampai ke bagian kolong, apakah ada bekas lumpur atau bekas banjir," ujar Darwin Danubrata, dari diler Songsi Motor di bilangan Jagakarsa, Jakarta Selatan, saat dihubungi Kompas.com, belum lama ini.
Darwin menambahkan, motor yang terendam banjir, bekas lumpurnya tidak bisa hilang dengan mudah jika tidak dicuci dengan sabun. Sedangkan, orang kalau mencuci motor biasanya tidak begitu memperhatikan bagian kolong.
"Termasuk juga dengan bagian mesin yang tertutup bodi. Bagian tersebut sulit dicuci, jadi bisa dilihat juga dari situ," kata Darwin.
Wira Gunawan, dari diler Wira Mandiri Motor di bilangan Depok, Jawa Barat, mengatakan, untuk mendeteksi motor bekas banjir, biasanya terlihat dari reflektor lampunya.
"Bagian lain bisa dicuci, dipoles, dan hilang bekasnya. Tapi untuk bagian dalam lampu, kan tidak bisa dilap, kecuali ganti baru," ujar Wira.
https://otomotif.kompas.com/read/2020/01/10/092200015/begini-caranya-supaya-menghindari-beli-motor-bekas-terendam-banjir