Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Motor Langka Pecinta Yamaha TZM 150 Paling Sulit Diajak Kopdar

Kompas.com - 31/12/2019, 17:42 WIB
Donny Dwisatryo Priyantoro,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Motor sport 2-tak Yamaha TZM 150 masuk ke Indonesia dengan jumlah yang cukup sedikit. Selama dua tahun dipasarkan, hanya terjual kurang dari 300 unit.

Statusnya sebagai motor klasik dan langka menjadi incaran para kolektor dan pecinta roda dua. Namun, para pecintanya ini disebut paling sulit untuk diajak berkumpul alias kopi darat (kopdar).

Baca juga: Nostalgia Motor 2-Tak Yamaha TZM 150 yang Langka di Indonesia

Ricky Mahendra, salah satu pemilik TZM 150, tergabung dalam grup di media sosial Facebook dengan nama Yamaha TZM Indonesia. Di dalamnya, tergabung para pecinta roda dua dan juga pemilik TZM 150.

Motor 2-tak legendaris Yamaha TZM 150Dok. Ricky Mahendra Motor 2-tak legendaris Yamaha TZM 150

"Setahu saya wadah untuk pemilik TZM 150 baru satu ini, itu juga bukan klub. Hanya komunitas online saja," ujar Ricky, saat dihubungi Kompas.com, belum lama ini.

Ricky menambahkan, untuk membuat klub atau komunitas TZM 150 di Indonesia pasti akan sulit. Sebab, unit yang resmi masuk atau dipasarkan saja hanya sekitar 290 unit. Selain itu, motornya juga tersebar di berbagai wilayah.

Baca juga: Pengalaman Pelihara Motor Sport Langka Yamaha TZM 150

"Mau kumpul atau kopdar pun juga susah. Saya rekor seumur-umur hanya bisa kumpul 12 motor di Jakarta, itu kira-kira tahun 2016," kata Ricky, yang sudah menggunakan TZM 150 sejak tahun 2010.

Berbeda dengan Ricky yang menggunakan motor 2-tak tersebut untuk harian, menurutnya, banyak pemilik TZM 150 lainnya yang hanya sebagai kolektor.

"Kebanyakan motornya disimpan saja, bukan untuk dipakai. Sebab, beberapa juga dipegang oleh kolektor," ujar Ricky.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau