Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Macet, Motor Jangan Nyelip di Depan Truk

Kompas.com - 10/12/2019, 11:01 WIB
Dio Dananjaya,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Dalam kondisi macet di perkotaan, pemotor biasanya mencari celah-celah di antara mobil untuk menunggu antrean. Hal ini sudah menjadi kebiasaan para pemotor di kota besar seperti Jakarta. Namun, hati-hati jika posisi Anda berada di dekat truk.

“Berhenti di area blind spot truk sangat berbahaya, karena posisi Anda tidak terlihat oleh sopir,” ujar Competence Development Head PT Wahana Inti Selaras (Volvo Trucks Indonesia) Isdanarto kepada Kompas.com (9/12/2019).

Seperti diketahui, blind spot pada truk berada hampir di sekeliling bodi. Hanya bagian kanan yang bisa terlihat jelas (untuk truk setir kanan), itu pun tidak 100 persen kelihatan, terutama pada bagian kanan belakang.

Baca juga: Siasati Kondisi Ramai, Sopir Truk Harus Pintar Manfaatkan Spion

Driver Challenge Volvo Trucks IndonesiaAzwar Ferdian/Kompas.com Driver Challenge Volvo Trucks Indonesia

“Usahakan jangan terlalu menempel, sebelah kiri jaraknya minimal tiga meter dari bodi. Karena untuk belok ke kiri truk harus ambil ancang-ancang yang lumayan jauh, sebelah kirinya harus clear,” kata Isdanarto.

Ia juga mengingatkan para pemotor untuk tidak berhenti atau menunggu antrean lampu lalu lintas di depan truk. Hal ini karena posisi sopir yang tak bisa melihat bagian depan truk.

“Jarak 2 meter dari bodi depan itu tidak terlihat, saran saya jangan dilakukan. Karena semakin tinggi truk, kendaraan yang berada di bagian depan bawah makin tak kelihatan,” ucap Isdanarto.

Baca juga: Awas Terlindas, Ini 4 Titik Blind Spot pada Truk

Ilustrasi truk lansiran HinoKompas.com/Setyo Adi Ilustrasi truk lansiran Hino

Untuk mengurangi risiko kecelakaan, menurut dia, sopir harus menggunakan dengan tepat spion yang berada di sisi kiri. Terutama spion untuk bagian depan, yang bisa melihat kondisi di depan truk.

“Dari sisi sopir kadang mereka juga tidak melihat dengan jelas ada apa di bagian depan, jadi memang harus sama-sama waspada,” ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau