JAKARTA, KOMPAS.com – Dalam dunia otomotif, nama Datsun bukanlah merek sembarangan. Datsun menjadi salah satu produsen otomotif paling tua di Jepang, usianya kini sudah melebihi 100 tahun.
Pada 1970, Datsun menjadi mobil yang dipilih pengendara sehari-hari. Datsun menjadi mobil pilihan lantaran terkenal hemat bahan bakar dibanding mobil produksi massal lain.
Usai menjual sekitar 20 juta mobil di 190 negara di seluruh dunia, merek Datsun dihapus pada 1981. Namun setelah 30 tahun berselang, Nissan memutuskan untuk melahirkan kembali merek mobil ini.
Baca juga: Laba Nissan Anjlok Hingga 70 Persen
Masuk 2013, Datsun Go diperkenalkan pertama kalinya di India. Hatchback lima penumpang dengan mesin 1.200 cc 3-silinder juga dipasarkan di Indonesia, Rusia, dan Afrika Selatan.
BBC melaporkan, pada tahun tersebut banyak produsen mobil tengah menghadapi melemahnya pasar di Eropa dan AS. Merek-merek ternama pun mulai melebarkan sayap ke negara berkembang dengan mobil entry level yang memiliki harga terjangkau.
“Datsun kembali, Datsun akan membantu banyak orang mewujudkan impian mereka memiliki mobil,” ucap Carlos Ghosn, Chief Executive Renault-Nissan waktu itu, seperti dikutip dari BBC.
Baca juga: Datsun Indonesia Stop Pasokan Cross
Secara singkat, Ghosn punya rencana menggarap semua segmen kendaraan penumpang. Datsun bakal menyediakan kendaraan penumpang level bawah yang harganya murah.
Sementara Nissan menggarap level menengah, sedangkan Infiniti disiapkan untuk segmen kendaraan mewah.
Namun proyek tersebut sepertinya tak berjalan baik, terutama setelah Ghosn ditangkap karena kasus pelanggaran keuangan. Skandal ini tak hanya menambah ketegangan pada aliansi, tapi juga membuat Nissan makin berantakan.
Dilansir dari Reuters, kasus tersebut berefek pada menurunnya keuntungan Nissan. Pabrikan yang bermarkas di Yokohama ini membukukan laba operasi terendah dalam 11 tahun terakhir.
Baca juga: Pabrik Nissan Tutup, Bagaimana Nasib Pegawainya?
Datsun disebut jadi merek yang menanggung beban terbesar dari restrukturisasi ini. Nissan pun akan menghapus lagi merek tersebut dan menutup sejumlah fasilitas produksi di dunia, terutama pabrik di pasar negara berkembang, tempat di mana Datsun Go diproduksi.
Untuk diketahui pada Juli lalu, Nissan telah mengumumkan bakal merumahkan 12.500 karyawan secara global sampai awal 2023. Secara umum tujuan dari rencana ini adalah untuk lebih fokus menggarap pasar China dan AS yang jadi pasar terbesar Nissan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.