Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Datsun yang Bangkit dan Mati oleh Carlos Ghosn

Kompas.com - 25/11/2019, 06:22 WIB
Dio Dananjaya,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Dalam dunia otomotif, nama Datsun bukanlah merek sembarangan. Datsun menjadi salah satu produsen otomotif paling tua di Jepang, usianya kini sudah melebihi 100 tahun.

Pada 1970, Datsun menjadi mobil yang dipilih pengendara sehari-hari. Datsun menjadi mobil pilihan lantaran terkenal hemat bahan bakar dibanding mobil produksi massal lain.

Usai menjual sekitar 20 juta mobil di 190 negara di seluruh dunia, merek Datsun dihapus pada 1981. Namun setelah 30 tahun berselang, Nissan memutuskan untuk melahirkan kembali merek mobil ini.

Baca juga: Laba Nissan Anjlok Hingga 70 Persen

Datsun GO di Telkomsel IIMS 2019 Datsun GO di Telkomsel IIMS 2019

Masuk 2013, Datsun Go diperkenalkan pertama kalinya di India. Hatchback lima penumpang dengan mesin 1.200 cc 3-silinder juga dipasarkan di Indonesia, Rusia, dan Afrika Selatan.

BBC melaporkan, pada tahun tersebut banyak produsen mobil tengah menghadapi melemahnya pasar di Eropa dan AS. Merek-merek ternama pun mulai melebarkan sayap ke negara berkembang dengan mobil entry level yang memiliki harga terjangkau.

Datsun Cross yang digunakan tim Merapah Trans Jawa Kompas.com sedang melintas di area proyek pembangunan tol Gempol-Pasuruan, Jawa Timur.GARRY ANDREW LOTULUNG Datsun Cross yang digunakan tim Merapah Trans Jawa Kompas.com sedang melintas di area proyek pembangunan tol Gempol-Pasuruan, Jawa Timur.

“Datsun kembali, Datsun akan membantu banyak orang mewujudkan impian mereka memiliki mobil,” ucap Carlos Ghosn, Chief Executive Renault-Nissan waktu itu, seperti dikutip dari BBC.

Baca juga: Datsun Indonesia Stop Pasokan Cross

Produksi Datsun Go  Panca di pabrik Nissan Purwakarta. Datsun akan sangat agresif di Indonesia.Donny Apriliananda Produksi Datsun Go Panca di pabrik Nissan Purwakarta. Datsun akan sangat agresif di Indonesia.

Secara singkat, Ghosn punya rencana menggarap semua segmen kendaraan penumpang. Datsun bakal menyediakan kendaraan penumpang level bawah yang harganya murah.

Sementara Nissan menggarap level menengah, sedangkan Infiniti disiapkan untuk segmen kendaraan mewah.

Global Head Datsun, Vincent Cobee (kiri) dan Carlos Ghosn, CEO Nissan di World Premiere Datsun (17/9/2013), di Jakarta, Indonesia. Febri Ardani Global Head Datsun, Vincent Cobee (kiri) dan Carlos Ghosn, CEO Nissan di World Premiere Datsun (17/9/2013), di Jakarta, Indonesia.

Namun proyek tersebut sepertinya tak berjalan baik, terutama setelah Ghosn ditangkap karena kasus pelanggaran keuangan. Skandal ini tak hanya menambah ketegangan pada aliansi, tapi juga membuat Nissan makin berantakan.

Dilansir dari Reuters, kasus tersebut berefek pada menurunnya keuntungan Nissan. Pabrikan yang bermarkas di Yokohama ini membukukan laba operasi terendah dalam 11 tahun terakhir.

Baca juga: Pabrik Nissan Tutup, Bagaimana Nasib Pegawainya?

Datsun Go edisi spesial yang dipajang di booth Datsun PRJ, Kemayoran, 2015.KompasOtomotif-donny apriliananda Datsun Go edisi spesial yang dipajang di booth Datsun PRJ, Kemayoran, 2015.

Datsun disebut jadi merek yang menanggung beban terbesar dari restrukturisasi ini. Nissan pun akan menghapus lagi merek tersebut dan menutup sejumlah fasilitas produksi di dunia, terutama pabrik di pasar negara berkembang, tempat di mana Datsun Go diproduksi.

Datsun GO-Live Special Version yang diluncurkan pada gelaran Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2018 di ICE, BSD City, Tangerang, Kamis (2/8/2018).Kompas.com/Alsadad Rudi Datsun GO-Live Special Version yang diluncurkan pada gelaran Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2018 di ICE, BSD City, Tangerang, Kamis (2/8/2018).

Untuk diketahui pada Juli lalu, Nissan telah mengumumkan bakal merumahkan 12.500 karyawan secara global sampai awal 2023. Secara umum tujuan dari rencana ini adalah untuk lebih fokus menggarap pasar China dan AS yang jadi pasar terbesar Nissan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com