Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Daihatsu Cari Ide Pengembangan Produk Lewat Kontes Modifikasi

Kompas.com - 24/11/2019, 08:42 WIB
Dio Dananjaya,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.comDaihatsu Dress Up Challenge (DDC) 2019 telah memasuki babak final yang berlangsung di Ecovention Ancol, Jakarta pada 23-24 November 2019. Ajang modifikasi tahunan yang awalnya bernama Sirion Dress Up Challenge ini telah berlangsung sejak 2014.

Rudy Ardiman, Domestic Marketing Division Head PT Astra Daihatsu Motor, mengatakan, antusiasme peserta dalam ajang ini cukup tinggi. Tercatat jumlah partisipan pada ajang tahun ini telah mencapai 600 mobil, padahal waktu 2014 hanya 50 mobil.

“Dari jumlah itu, populasi terbanyak untuk kontes tahun ini adalah Gran Max atau Luxio, kedua baru Ayla,” ujarnya, Sabtu (23/11/2019).

Baca juga: Perang Harga Renault Triber dengan Kompetitor di Harga Rp 150 Jutaan

Daihatsu Dress Up Challenge menampilkan beragam karya modifikasi mobil Daihatsu beragam tipe.KOMPAS.com/Dio Daihatsu Dress Up Challenge menampilkan beragam karya modifikasi mobil Daihatsu beragam tipe.

Ia juga mengatakan, ajang DDC dilakukan sebagai salah satu langkah untuk mendekatkan diri dengan generasi millenial yang punya potensi besar dalam pembelian mobil baru.

“Ajang ini dilakukan sejak 2014, tentunya ingin mengkomunikasikan bahwa produk-produk Daihatsu itu sebetulnya kalau dimodifikasi keren dan bagus, jadi kami selalu berusaha untuk berkomunikasi di kalangan anak muda,” kata Rudy.

Untuk diketahui, 30 persen dari pembeli Ayla merupakan konsumen berusia di bawah 30 tahun. Rudy mengatakan ajang ini juga bisa menjadi tempat evaluasi Ayla ke depannya.

Baca juga: Babak Final Daihatsu Dress Up Challenge Digelar di Jakarta

Babak Final Daihatsu Dress Up Challenge 2019 kembali digelar di JakartaKOMPAS.com/Dio Babak Final Daihatsu Dress Up Challenge 2019 kembali digelar di Jakarta

“Dari modifikasi kami pelajari sebetulnya apa sih yang sedang tren di kalangan anak muda, apakah bentuk lampunya, atau ide-ide lain, bentuk body kit dan segala macam,” ucapnya.

Meski begitu, untuk produksinya menurut Rudy tak bisa serta-merta langsung diterapkan. Pihaknya tetap akan mengkaji terlebih dulu, apakah Ayla sudah perlu mendapat varian baru atau belum.

“Karena untuk produksi massal paling tidak harus 1.000 atau 2.000 unit per bulan, misalnya untuk Ayla. Jadi kami harus pelajari marketnya sebetulnya ada atau tidak,” katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau