Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dibandingkan Ganjil Genap, Jalan Berbayar Diklaim Lebih Efektif

Kompas.com - 19/11/2019, 11:12 WIB
Stanly Ravel,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Penerapan jalan berbayar atau electronic road pricing (ERP) dianggap sebagi langkah paling efektif untuk menekan dan mengurai kemacetan Ibu Kota melalui pengekangan kendaraan pribadi.

Menurut pemerhati transportasi Budiyanto, dari beberapa upaya pembatasan lalu lintas yang pernah dilakukan di Jakarta, seperti 3 in 1 dan ganjil genap, ERP merupakan jurus yang paling tepat.

"Skema 3 in 1 pernah dicoba, tetapi tidak efektif dan menimbulkan permasalahan sosial serta tindak pidana lainnya," ucap mantan Kasubdit Gakkum Ditlantas Polda Metro Jaya AKBP Budiyanto dalam keterangan resminya, Selasa (19/11/2019).

Baca juga: Jalan Berbayar Juga Harus Berlaku untuk Sepeda Motor

Permasalahan sosial dan tindak pidana yang dimaksud dari skema 3 in 1, seperti munculnya joki atau penumpang bayaran, eksploitasi anak kecil, kejahatan mengambil barang di mobil yang ditumpangi, dan lainnya.

Setelah cara tersebut dinilai tidak efektif, lalu pemerintah mengambil langkah kebijakan dengan menerapkan pembatasan mobil pribadi melalui pelat nomor ganjil genap sejak 2016. Hasilnya, menurut Budiyanto, menunjukkan indikasi yang cukup bagus.

Berdasarkan kajian dari Dinas Perhubungan (Dishub), akibat sistem ganjil genap, terjadi peningkatan kecepatan, perubahan travel time, penurunan volume, penurunan tingkat polusi, dan perubahan mindset untuk beralih ke kendaraan umum.

Namun, aturan ganjil genap dinilai hanya akan berdampak untuk jangka pendek, sedangkan untuk jangka panjang masih kurang akibat adanya fenomena lain yang muncul.

Baca juga: ERP di Jalan Penghubung Jakarta, Ini Kata Pengamat

Sebagai contoh, Jumlah kendaraan yang akan terus bertambah seiring perkembangan waktu, masyarakat kelas menengah ke atas yang membeli dua mobil dengan pelat nomor berbeda, munculnya pelanggaran hukum lain seperti pemalsuan pelat nomor, dan lainnya.

"Dari beberapa skema pembatasan lalu lintas di atas, dari beberapa indikator yang muncul dari kacamata lalu lintas, belum memberikan kontribusi maksimal kaitannya dengan peningkatan kualitas kinerja lalu lintas. Dengan alasan tersebut, kami memberikan apresiasi kepada pemerintah yang berupaya membuat terobosan yang efektif untuk mengurai kemacetan melalui skema ERP," ujar Budiyanto.

Baca juga: Tahun Depan Margonda, Daan Mogot, dan Kalimalang Terapkan Jalan Berbayar

Budiyanto menjelaskan, ERP merupakan cara yang paling tepat mengurangi kemacetan. Sebab, dengan adanya sistem jalan berbayar tersebut, pengguna kendaraan pribadi akan dihadapkan dengan beberapa situasi yang bisa mengubah mindset dan argumen yang ada, seperti:

a. Pengguna jalan hanya ada dua pilihan, akan melalui lokasi/ruang ERP atau tidak.
b. Melalui lokasi ERP dengan risiko membayar dan memilih alternatif di luar lokasi ERP berarti tidak bayar.
c. Hasil dari pungutan ERP sebagai masukan PNBP (penghasilan negara bukan pajak/peningkatan penghasilan negara).
d. Dapat digunakan untuk membangun, memelihara sarana dan prasarana jalan, serta fasilitas pendukungnya dalam rangka peningkatan pelayanan kepada masyarakat.
e. Ada outcome (nilai tambah terhadap program tersebut).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Komentar
kebijakan konyol! jadi pemimpin bego jadi mencontoh singapura. singapura suruh contoh jkt! kebangetan dongo nya! mudah2an pabrik motor ama mobil pada minggat semua ke vietnam -laos.
 
Pilihan Untukmu
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Otomotif

Keunggulan Chery Super Hybrid CSH, Diklaim Tembus 76 Km/Liter

api-1 . NEXT-READ-V2
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Brandzview

Nunggu Beduk Magrib Lebih Berwarna, DANA Hadirkan NGABUBURICH dengan Hadiah hingga Rp 850 Juta

api-1 .
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Otomotif

Chery Tiggo 8 CSH: Pesaing Toyota Kijang Innova Zenix

api-1 . NEXT-READ-V2
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Prov

Link Live Streaming Australia vs Indonesia, Siaran Langsung RCTI Plus, Kick Off 16.10 WIB

api-1 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Travel

Penukaran Uang Baru 2025 Dibuka Lagi 16 Maret, Ini Cara dan Syaratnya

api-1 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Food

Kronologi Rendang Sapi 200 Kilogram Willie Salim Hilang Saat Dimasak Meski Dijaga Polisi

api-1 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Brandzview

Agar Khusyuk Ibadah dan Anti-Boros, Siapkan Jadwal Imsakiyah dan Bijak Rencanakan Keuangan

api-1 .
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

News

RUU TNI Sah Jadi Undang-Undang, Ini Poin-poin Perubahannya

api-1 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Hype

Deretan Artis Klarifikasi Usai Namanya Masuk Daftar Boikot

api-1 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Tren

Indonesia Vs Bahrain Tayang di TV Mana? Berikut Jadwal dan Link Live Streaming-nya

api-1 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Prov

Link Live Streaming Indonesia vs Bahrain di RCTI Malam Ini, Kickoff Pukul 20.45 WIB

api-1 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Hype

Kediaman Baim Wong dan Paula Verhoeven Diperiksa Pihak Pengadilan Agama Jakarta Selatan

api-1 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Prov

Pendaftaran PINTAR BI Hari Ini Dibuka Pukul 09.00 WIB, Ini Tips War di pintar.bi.go.id

api-1 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Regional

Beberapa Jam Dibuka, Pemutihan Pajak Kendaraan di Samsat Jabar Rp 10 M

api-1 . POPULAR-INDEX


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
China Minta AS Cabut Perintah Terkait Minyak Asal Venezuela
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi Akun
Proteksi akunmu dari aktivitas yang tidak kamu lakukan.
199920002001200220032004200520062007200820092010
Data akan digunakan untuk tujuan verifikasi sesuai Kebijakan Data Pribadi KG Media.
Verifikasi Akun Berhasil
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau