Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengintip Kesiapan Produksi Bus Listrik asal Demak

Kompas.com - 04/11/2019, 08:22 WIB
Stanly Ravel,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Mobil Anak Bangsa (MAB) siap memulai persiapan produksi massal bus listrik, sejak awal 2019.

Saat ini persiapan final sedang dilakukan di area pabrik yang bernama PT Karoseri Anak Bangsa (KAB) di Demak, Jawa Tengah.

Direktur Teknis MAB Bambang Tri Soepandji, menjelaskan, pabrik yang ada sekarang memiliki luas sebesar 5 hektar. Beberapa sektor masih dalam tahap renovasi yang direncanakan selesai akhir bulan ini.

Baca juga: Seperti Avanza-Xenia, MAB Bakal Kolaborasi Bikin Bus Listrik

"Ini masih ada pengerjaan, renovasi dan pengecoran. Untuk production line sendiri juga ditargetkan bisa terpasang pada awal Desember 2019, jadi tepat awal 2021 kita sudah bisa running produksi massalnya," kata Bambang di Demak, Jawa Tengah, Sabtu (2/11/2019).

Untuk proses pengerjaan yang ada saat ini masih berupa perancangan bodi, sistem instalasi, interior, kaki-kaki, sampai desain dari busnya sendiri. Sementara untuk sasis, baterai, dan motornya masih impor, didatangkan dari luar secara terurai dan dirakit sendiri.

Lantaran hal tersebut, Bambang menjelaskan bila memang bus listrik buatannya baru memiliki kandungan lokal 40-45 persen.

Baca juga: Ramai Pesanan, MAB Bikin Ragam Varian Dimensi Bus Listrik

Direncankan dalam dua tahun ke depan, level kandungan lokal ini bisa bisa meningkat drastis. Pasalnya, MAB mengaku saat ini sedang melakukan riset untuk membuat komponen motor listrik sendiri.

Sedangkan dari segi jumlah tenaga kerja, total karyawan yang ada saat ini sudah mencapai 300 orang. Rata-rata menggunakan SDM yang berasal dari area Demak dan wilayah Jawa Tengah lainnya.

Ketika ditanya soal target produksi per bulannya, Bambang mengklaim akan mengikuti pemesanan. Namun dikarenakan keterbatasan lahan, maka jumlahnya pun memang tak langsung banyak.

"Sekarang satu bus kita buat bisa makan waktu tiga minggu termasuk pengujiannya, tapi kalau production line-nya sudah terpasang, itu satu bulan kita targetkan sekitar 30 unit. Nanti kita kembangkan jadi 50 unit, dan mentok di 100 unit satu bulan, karena kalau lebih dari itu lahan kita yang tidak cukup," ujar Bambang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Komentar
mayan lah daripada gak sama sekali. tapi harus dirambah juga mobil2 penumpang spt sedan, hatchback, suv, mpv listrik. biar bisa beralih dari minyak bumi subsidi.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi Akun
Proteksi akunmu dari aktivitas yang tidak kamu lakukan.
199920002001200220032004200520062007200820092010
Data akan digunakan untuk tujuan verifikasi sesuai Kebijakan Data Pribadi KG Media.
Verifikasi Akun Berhasil
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau