JAKARTA, KOMPAS.com - Ada pemandangan menarik di pameran Hari Listrik Nasional (HLN) ke-74 yang dihelat Masyarakat Ketenagalistrikan Indonesia (MKI), yakni kehadiran sosok Daihatsu Ayla bertenaga listrik.
Mobil murah ramah lingkungan yang sejatinya buatan PT Astra Daihatsu Motor (ADM) ini telah disulap mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Indonesia (UI) menjadi sebuah city car listrik.
Walau secara tampilan masih serupa dengan Ayla konvensional, tapi di bawah kap mesin tak ada lagi mesin 1.000 cc karena telah digantikan dengan perangkat penggerak motor listrik.
Baca juga: PLN Kasih Diskon Tarif Listrik 30 Persen buat Pemilik Mobil Listrik
"Mesin standarnya sudah kita angkat dan kita gantikan motor penggeraknya saja. Dari keseluruhan di sektor mesin, hanya tinggal transmisinya saja yang masih kita gunakan, lain-lainnya sudah kita ubah semua," kata Hadi Rudiyah selaku Riset Asisten Dosen UI kepada Kompas.com di Senayan, Rabu (9/10/2019)
Lebih lanjut Hadi menjelaskan, bila Ayla yang telah dikonversi menjadi bertenaga listrik ini tidak lagi menggunakan konverter untuk mengubah arus listrik AC dari baterai ke DC. Hal ini lantaran konsepnya telah menganut Brushless Direct Current alias BLDC.
Untuk baterai yang digunakan adalah VRLA atau Valve Regulated Lead Acid yang juga memiliki sebutan lain SLA (Sealed Lead Acid). Pengisian daya penuh pada baterai tersebut membutuhkan waktu setidaknya empat jam.
Sementara untuk jarak tempuh, Hadi mengklaim sekali pengisian dalam kondisi penuh, Ayla listrik memiliki daya jelajah hingga 60 km. Sedangkan kecepatan maksimalnya mampu menyentuh angka hingga 80 kpj.
Baca juga: Angkutan Umum di Ibu Kota Baru Bakal Didominasi Kendaraan Listrik
Menurut Hadi, Ayla listrik garapan UI ini dinamakan Molina MEV 02. Molina sendiri merupakan kependekan dari Mobil Listrik Nasional yang digagas oleh Kementerian, sedangkan MEV memiliki arti Makara Electric Vehicle yang identik dengan UI.
"Molina ini ada pada lima universitas yang memang ditunjuk untuk pengembangan mobil listrik. Untuk pengembangan konversinya paling tidak membutuhkan waktu satu tahun, karena kendalanya di baterai dan pengadaan barang lain. Untuk kami di universitas sedikit terbatas, jadi ada proses-proses administrasi yang cukup memakan waktu,"
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.