Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Inden Suzuki Jimny Makin Mengular Sampai 4 Tahun

Kompas.com - 30/09/2019, 12:42 WIB
Stanly Ravel,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

Tangerang, KOMPAS.com - PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) resmi menutup sementara keran pemesanan Jimny di Indonesia. Hal ini lantaran antrean indennya yang sudah mengular panjang.

Menurut 4W Marketing Director PT SIS Donny Saputra, sampai saat ini pesanan inden untuk Jimny sudah sangat menumpuk, bahkan di beberapa daerah sampai ada yang bertahun-tahun.

"Untuk kondisi pemesanan Jimny saat ini sudah cukup banyak, bahkan di beberapa daerah pun indennya sudah ada yang tiga sampai empat tahun lebih. Kita tutup sementara pemesanan Jimny untuk kita review nanti di Mei 2020 mendatang," ucap Donny kepada wartawan di Tangerang, Senin (30/9/2019).

Baca juga: Masih Inden Panjang, Harga Suzuki Jimny Naik Rp 20 Juta

Menurut Donny, daerah yang mengalami antrean cukup panjang hingga empat tahun, lokasinya berada di kota-kota besar. Salah satunya seperti Jakarta dan Surabaya.

Ketika ditanya soal jumlah pemesanannya hingga saat ini, Donny mengatakan, angkanya sudah mencapai ribuan unit dari pertama kali generasi ke empat Jimny diperkenalkan di Agustus 2019 lalu.

Suzuki Jimny di GIIAS 2019 Suzuki Jimny di GIIAS 2019

Angka pemesananya sangat berbanding jauh dengan jumlah kuota Jimny yang datang ke Indonesia per bulannya hanya 50 unit, atau satu persen dari total produksi 5.000 unit di Jepang.

"Indennya 2.000-an unit. Untuk antrean panjangnya ada di kota-kota besar, logikanya semakin besar kota semakin banyak pesanannya. Untuk saat ini sendiri kuota kita memang sangat terbatas, 50 unit perbulannya dan itu kita bagi rata ke diler kami, bahkan satu bulannya masih ada tiga diler yang tidak dapat, jadi kita gilir," kata Donny.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com