Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BMW R69S Seharga Setengah Miliar Rupiah Tebar Pesona di Senayan

Kompas.com - 31/08/2019, 19:42 WIB
Gilang Satria,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Otobursa Tumplek Blek 2019 tidak hanya dimeriahkan dengan ragam mobil dan sepeda motor baru. Gelaran ini juga jadi ajang para penjual mobil dan motor klasik dan antik.

Salah satunya ialah Om Seno, pedagang motor-motor BMW klasik asal Bandung, Jawa Barat. Dia membawa beberapa model, tapi yang paling menarik perhatian ialah BMW R69S tahun 1962 warna abu-abu.

Baca juga: BMW Motorrad Seleksi Peserta GS Trophy Indonesia

BMW R69S di Otobursa Tumplek Blek 2019 KOMPAS.com/Gilang BMW R69S di Otobursa Tumplek Blek 2019

Menarik perhatian sebab motor berumur 57 tahun itu dibanderol Rp 500 juta tanpa surat. Harga setengah miliar itu bahkan melebihi harga motor-motor baru yang ada di Otobursa Tumplek Blek.

"R69S merupakan tipe paling tinggi, dan spek paling akhir. Disebut istimewa sih tidak, tapi orang itu beli antik beli gengsi. Dia cuma lihat nomor mesin dan rangka, sudah," kata Om Seno kepada Kompas.com, di Jakarta, Sabtu (31/8/2019).

Baca juga: Ini Orang Indonesia Pertama yang Jadi Instruktur BMW Motorrad

BMW R69S di Otobursa Tumplek Blek 2019 KOMPAS.com/Gilang BMW R69S di Otobursa Tumplek Blek 2019

Sedikit pelajaran sejarah dari Om Seno, BMW R69S diproduksi dari tahun 1961-1968. Jadi nama R69S tidak ada hubungannya dengan tahun pembuatan. Soal model, motor ini merupakan flagship BMW Motorrad di zamannya.

"Selain dia spek paling tinggi, dia juga tipe terakhir yang sudah tidak keluar lagi. Dari segi tenaga, R69S termasuk paling besar, bisa mengeluarkan 40 hp, sedangkan R60 hanya 32 hp," kata Om Seno.

BMW R69S di Otobursa Tumplek Blek 2019KOMPAS.com/Gilang BMW R69S di Otobursa Tumplek Blek 2019

Ditanya apakah ada yang beli motor tua seharga Pajero Sport Exceed 4x2 MT, Om Seno menjawab ada. Sebab permintaan motor klasik cukup tinggi, terutama untuk merek BMW yang penggemarnya cukup banyak.

"Cuma ya itu saja. Orang beli ini karena gengsi. Meski kencang (40 hp) orang beli bukan untuk ngebut. Bohong saja kalau bilang dipakai enak kencang, karena sama saja, kalau buat orang berduit itu hanya gengsi," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau