JAKARTA, KOMPAS.com - Informasi yang lagi ramai, yaitu tentang Komite Penghapusan Bensin Bertimbal (KPBB) menyarankan agar bahan bakar minyak (BBM) dengan oktan rendah tidak lagi diproduksi dan dijual di pasar.
BBM yang dimaksud, yakni jenis Premium, Pertalite, Solar, dan Dexlite. Bahan bakar itu diklaim ikut menyumbangkan polusi udara melalui emisi gas buang kendaraan.
Apabila usulan itu dikabulkan, dari kaca mata pengendara ojek online (ojol) ada penyesuaian tarif lagi. Sebab, biaya yang dikeluarkan untuk membeli BBM menjadi lebih tinggi.
"Kalau Pertalite dihapus, mau tidak mau, maka harus ada penyesuaian tarif ojol lagi. Sebab biaya pengeluaran akan semakin tinggi. Dari tiap satu hari hanya Rp 20.000 menjadi Rp 35.000-an," kata salah satu pengemudi ojol, Syahrul kepada Kompas.com di Jakarta, Senin (19/8/2019).
Baca juga: Ingat, Mobil Murah Dilarang Konsumsi BBM Premium dan Pertalite
Hal senada juga diungkapkan Deddy, pengemudi ojol asal Bekasi. Menurut dia, Pertalite masih cukup baik untuk sepeda motor sekarang. Selain dari harga, potensi masalah yang bisa terjadi juga tak kunjung datang.
"Baik-baik saja saya pakai Pertalite. Menurut saya sih dibuat pengecualian saja untuk orang yang bisa pakai Pertalite. Jangan benar-benar diputus karena dampaknya besar," kata Deddy.
Tarif Ojol
Berdasarkan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 12 Tahun 2019 tarif ojek online dibagi dalam tiga zona.
Baca juga: Yamaha Imbau Konsumen Tidak Pakai BBM Premium dan Pertalite
Adapun zona I Sumatra, Bali, dan Jawa (selain Jabodetabek). Zona II meliputi Jakarta, Bogor, Depok, dan Bekasi.
Kemudian, zona III yang meliputi Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara, Maluku dan Papua. Untuk wilayah Jabodetabek, penentuan tarif batas bawah Rp 2.000, tarif batas atas Rp 2.500 dan biaya jasa minimal Rp 8.000 hingga Rp 10.000.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.