TANGERANG, KOMPAS.com - Ketua Umum Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) Yohannes Nangoi mengungkapkan salah satu produsen kendaraan listrik terbesar asal China, BYD, mengincar Indonesia sebagai basis produksinya.
Hal ini dikarenakan Indonesia memiliki potensi yang besar sebagai pasar kendaraan rendah emisi, di samping wilayahnya yang sangat strategis untuk melakukan ekspor ke Australia.
"Mobil dari China (BYD) sangat berpotensi karena mereka mengejar opportunity di Indonesia. Apalagi Indonesia sangat dekat dengan Australia, di mana pasarnya 1,2 juta tanpa ada pabrik mobil. Jadi seharusnya bisa ekspor dari Indonesia," kata Nangoi di sela-sela penutupan pameran otomotif GIIAS 2019, Tangerang, Sabtu (27/8/2019).
Baca juga: Bluebird Hadirkan Mobil Listrik Tesla dan BYD
"Mereka juga mengincar Indonesia sebagai basis produksinya," tambah dia.
Namun Nangoi masih enggan mengungkapkan jenis kendaraan apa yang akan diproduksi oleh BYD. Mengingat beberapa waktu lalu BYD juga ingin berkomitmen di bus operasional TransJakarta dan beberapa perusahaan bus lainnya.
"Harusnya mobil, karena BYD sangat kuat di mobil listrik. Tapi kita lihat saja nanti," kata Nangoi.
Toyota dan BYD
Di samping itu, BYD baru saja menjalin kerja sama dengan Toyota Motor Corp (TMC) untuk memproduksi kendaraan listrik dan produksi baterai untuk pasar otomotif global lima tahun mendatang. Model kendaraan yang bakal diperkenalkan mulai tahun 2020 adalah sedan dan Sport Utility Vehicle (SUV).
Executive General Manager PT Toyota Astra Motor (TAM) Fransiscus Soerjopranoto beberapa waktu lalu (21/7/2019) sempat menjelaskan, kerja sama ini bisa saja terasa sampai Indonesia.
"Ini terlihat misalnya dari kegiatan Hybrid Day kemarin (19/7/2019) yang kita lakukan. Sebelumnya tidak pernah seramai ini, tapi kegiatan kemarin bahkan dihadiri wakil dari TMC, Toyota Thailand, dan Asia Pasific. Ini tanda Toyota serius ke pasar masa depan," ucap Soerjo.
Baca juga: Toyota Gandeng BYD Bikin Kendaraan Listrik
Tetapi, Nangoi masih belum bisa memastikan kehadiran BYD akan langsung bergandengan dengan Toyota Indonesia atau tidak.
"Tidak tahu saya. Tapi kalau ini jadi kan Toyota berpotensi untuk investasi mobil listrik dan sebagainya kita lihat saja. Yang jelas pemerintah sangat mendukung dan membuka kesempatan ini luar biasa (lewat Perpres dan PP elektrifikasi)," kata Nangoi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.