JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah telah mengumumkan akan memulai mendirikan pabrik baterai di Morowali, Sulawesi Tengah pada awal tahun lalu. Pabrik ini diproyeksikan akan memenuhi kebutuhan baterai salah satunya untuk kendaraan listrik.
BYD Autopart, salah satu produsen kendaraan listrik terbesar dari China, sudah hadir di Indonesia melalui Bakrie Autopart menawarkan kendaraan bus miliknya. Lantas apakah mereka tertarik untuk menggarap potensi di Morowali?
"BYD selalu tertarik untuk berinvestasi selama ada bahan baku yang tepat. Untuk di Morowali, bahan utamanya nikel sedangkan BYD baterainya membutuhkan cobalt," ucap CEO dan Presiden Direktur Bakrie Autopart, Dino A Ryandi saat ditemui Rabu (20/3/2019).
Dino mengunkapkan baterai BYD saat ini sudah menggunakan lithium base generasi terbaru. Ini yang membuatnya perlu melihat lagi kemungkinan ikut mendirikan produksi di Morowali.
Baca juga: Melihat Calon Bus Listrik Transjakarta dari BYD
Namun Dino menjelaskan, BYD sudah berniat untuk berinvestasi lebih untuk pabrik baterai. Sebab potensi untuk produsen baterai cukup besar.
"Nantinya kan tidak hanya digunakan untuk bus atau kendaraan listrik saya. Baterai telepon genggam kita juga disuplai dari situ. Itu yang akan disasar," ucap Dino.
Pabrik baterai di Morowali sendiri rencananya selesai dalam waktu dua tahun. Melalui pabrik ini diharapkan Indonesia menjadi pemimpin dalam produksi baterai dunia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.