Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Arus Mudik Selesai, Angka Kecelakaan Turun 88 Persen

Kompas.com - 04/06/2019, 03:42 WIB
Stanly Ravel,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

CIKAMPEK, KOMPAS.com - Masa puncak arus mudik Lebaran 2019 telah dilalui. Masa kepadatan berlangsung selama tiga hari, sementara puncaknya terjadi pada 1 Juni 2019.

"Puncak arus mudik sudah terjadi hingga tanggal 30 Mei-1 Juni malam tadi. Hari ini saya menyusuri Jakarta-Cirebon tidak terjadi kepadatan akibat one way yang diterapkan Kepolisian," kata Direktur Jenderal Perhubungan Darat Budi Setiyadi, dalam keterangan resminya, Senin (3/6/2019).

Budi menjelaskan, pada musim mudik kali ini ada kenaikan bagi pengguna sepeda motor yang melintasi Pantura di sekitar Balonggandu yang mengalami peningkatakan cukup signifikan dibandingkan tahun lalu.

Baca juga: Posisi Duduk Nyaman, Mudik Lebih Aman

Pada H-7 (29 Mei) terdapat kenaikan 127 persen dengan rincian 2018 sebanyak 42.556 unit, sementara 2019 terdapat 96.627 unit. Sedangkan H-6 (30 Mei) naik 138 persen dari 34.838 di 2018 menjadi sebanyak 83.128 unit di 2019.

Kendaraan pemudik dari arah Jakarta melewati jalan tol cikopo palimanan di Jawa Barat, Minggu (2/6/2019). Sistem satu arah atau one way mulai diterapkan di jalan tol Jakarta-Cikampek hingga tol Batang-Semarang di Jawa Tengah pada H-6 Lebaran 2019, Kamis (30/5).KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG Kendaraan pemudik dari arah Jakarta melewati jalan tol cikopo palimanan di Jawa Barat, Minggu (2/6/2019). Sistem satu arah atau one way mulai diterapkan di jalan tol Jakarta-Cikampek hingga tol Batang-Semarang di Jawa Tengah pada H-6 Lebaran 2019, Kamis (30/5).
Namun demikian, angka kecelakaan tahun ini diklaim menurun drastis dibandingkan tahun lalu yang jumlahnya mencapai 1.911 kejadian. Sementara untuk korban meninggal dunia tahun lalu juga cukup tinggi, yakni 691 orang.

"Seputar data kecelakaan dibandingkan data tahun 2018 di hari yang sama, menurun tajam. Selama 2019 ini yang tercatat kecelakaan sejumlah 220 kasus dengan korban meninggal dunia 90 orang. Ini terjadi penurunan tajam sampai 88 persen," ucap Budi.

"Sepeda motor jadi moda transportasi paling berbahaya dan rawan kecelakaan, jadi diharapkan masyarakat tidak ada lagi yang memaksakan diri naik motor untuk mudik," ujar Budi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau