JAKARTA, KOMPAS.com - Sejak resmi berjualan sepeda motor pada 2016, Royal Enfield belum menaikkan harga jual produknya. Merek asal Inggris ini berusaha menekan kenaikan harga agar bisa menjaring konsumen lebih besar.
"Selama tiga tahun bisa dibilang tidak ada perubahan harga. Ada penyesuaian harga di akhir 2018, tapi saya bisa bilang itu sangat minim," kata Irvino Edwardly, Country Manager Royal Enfield Indonesia, Rabu (29/5/2019).
Baca juga: Penjualan Royal Enfield Disebut Kebal dari Pengaruh Pemilu
Meski begitu Irvino tidak bisa menyebut berapa tepatnya jumlah kenaikan tersebut. "Tepatnya akhir tahun tapi kalau bulannya nanti perlu saya cek lagi, berapa persen kenaikannya juga demikian. Tapi saya bisa bilang kenaikannya minim," katanya.
Selain menjaga harga jual tetap stabil, Irvino melanjutkan, pihaknya berusaha terus melebarkan jaringan di Indonesia. Hingga saat ini sudah ada empat diler Royal Enfield yang ada di beberapa kota besar.
"Di Indonesia umur kami masih baru empat tahun (2015). Tapi selama 3 tahun terakhir kami melebarkan sayap ke kota-kota utama di Indonesia. Kini kami ada di empat kota yaitu Bali, Jakarta, Tangerang dan Bogor," katanya.
Baca juga: Indonesia Masuk Pasar Terpenting Royal Enfield
Ke depan, dalam waktu dekat Royal Enfield juga akan resmi hadir di Bandung. Irvino mengatakan Bandung punya pasar yang potensial karena masyarakatnya memiliki tren bermotor, jalan-jalan, dan budaya custom yang kental.
"Bandung sebagai ibukota provinsi Jawa Barat sangat potensial. Kultur pengendara dan sepeda motornya sangat kental. Selain itu Jawa Barat juga cukup familiar dengan sepeda motor British Style seperti Royal Enfield," kata Irvino.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.