JAKARTA, KOMPAS.com - Suzuki telah meramaikan ajang Telkomsel IIMS 2019 dengan kehadiran New Carry terbaru. Peluncuran berstatus world premiere pun diberikan pada pameran tahunan ini.
Namun apa alasannya kendaraan niaga ringan legendaris ini dikenalkan lebih dulu di Indonesia? Ini tidak lain karena sejarah panjang Suzuki bersama Carry di Indonesia hampir seumur dengan sejarah Suzuki hadir memproduksi kendaraannya.
President of Commissioner PT Suzuki Indomobil Motor, Soebronto Laras menceritakan awal mula Carry di Tanah Air. Sekitar tahun 70-an saat itu Suzuki di Indonesia hanya memproduksi roda dua.
“Saat itu ada mimpi pemerintah Indonesia untuk dapat memproduksi mobil juga, agar menjadi komoditas yang dikembangkan di dalam negeri. Maka di 1976, datanglah Carry ST10 dengan mesin kapasitas 550 cc dua tak dan setahun kemudian ST20,” ucap Soebronto beberapa waktu lalu.
Kota yang menjadi tonggak sejarah adalah Manado, Sulawesi Utara, Soebronto menjelaskan ketika itu petani cengkeh di Sulawesi Utara membutuhkan kendaraan untuk mengangkut panen mereka yang melimpah.
Baca juga: Suzuki Carry Punya Teknologi Anti-Maling
Saat itu kendaraan yang dimiliki masih truk besar dan kesulitan untuk menjangkau beberapa daerah. Carry hadir menawarkan solusi mobil kecil dan bertenaga untuk mengangkut beban berat.
“Waktu itu ada yang cerita, meski kecil Carry bisa mengangkut sampai 1 ton cengkeh dari perkampungan ke atas. Akhirnya digandrungi masyarakat setempat,” ucap Soebronto.
ST10 sendiri diterangkan sebagai kendaraan dengan mesin 2-tak tiga silinder berpendingin air. Bumper depannya kaku dan suspensi pegas empat daun digunakan untuk peningkatan keselamatan.
ST20 merupakan pembaruan dari Carry sebelumnya dengan perubahan paling terasa di bagian dimensi yang meningkat panjangnya 160 mm dan lebar 100 mm. Model ini mendapatkan penambahan panjang ukuran wheelbasenya dan sebagai tambahan kenyamanan sudah mengadopsi refracting steering shaft.
Pembaruan hadir pada 1983 dengan ST100 yang merombak desain Carry sebelumnya. Model ini terkenal dengan penggunaan knalpot two stage yang senyap dan kursi pengemudi yang dapat digeser.
Model SL415 jadi pembaruan berikutnya di 1991. Model ini menggunakan nama Carry Futura dan menjadi salah satu model yang paling panjang umurnya dengan pembaruan minor pada tahun 2005, 2010 dan 2017.
Pada 2011 Suzuki menghadirkan model DN41T yang mengusung nama Mega Carry yang merupakan versi truk dari kendaraan APV. Model ini diplot sebagai world strategic commercial vehicle dengan ekspor ke 59 negara.
Di 2019, Suzuki memperkenalkan Carry terbaru yang hadir dengan empat varian. Untuk Carry flat deck dibanderol Rp 135,6 juta, flat deck dengan AC/PS Rp 144,1 juta, wide deck Rp 136,6 juta, dan wide deck dengan AC/PS Rp 145,1 juta.