Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Setiap 24 Detik Satu Nyawa Melayang Karena Kecelakaan Lalu Lintas

Kompas.com - 13/12/2018, 07:22 WIB
Stanly Ravel,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Angka fatalitas akibat kecelakaan lalu lintas secara global ternyata masih sangat mengkhawatirkan. Menurut data yang dirilis oleh World Health Organization (WHO) beberapa waktu lalu, per tahun sekitar 1,35 juta orang meninggal dunia akibat kecelakaan lalu lintas.

Dari data WHO yang dikutip dari channelnewsasia.com, Rabu (12/12/2018), jumlah tersebut berarti tiap 24 detik ada nyawa yang melayang akibat kecelakaan lalu lintas. Bahkan angka korban fatalitasnya dianggap meningkat sebanyak 100.000 dalam kurun waktu tiga tahun.

"Kematian adalah harga yang tidak dapat diterima untuk membaya mobilitas. Tidak ada alasan untuk tidak bertindak mencari solusi. Laporan ini memangil pemerintah negara-negara serta pihak terkait untuk mengambil aksi lebih besar untuk memperbaikinya," ucap Tedros Adhanon Ghebreyesus selaku Direktur Jenderal WHO.

Baca juga: Pelajaran dari Kecelakaan Pikap yang Bawa Puluhan Santri

WHO juga memaparkan bila fatalitas kecelakaan tertinggi banyak terjadi di negara dengan tingkat pendapatan rendah, jumlahnya kejadian tiga kali lebih tinggi. Dari laporan keselamatan jalan di 2018, WHO juga mendapatkan fakta kecelakaan lalu lintas menjadi mesin pembunuh bagi rentang usia mulai dari 5 sampai 29 tahun.

Sementara untuk negara berpenghasilan menengah dan tinggi, meski angka kematian masih tumbuh secara keseluruhan, tapi dibandingkan rata-rata peningkatan jumlah orang dan kendaraan di dunia dalam beberapa tahun terakhir dianggap masih stabil.

Polisi berada di sekitar taksi yang hancur akibat ditabrak bus di Hong Kong pada Jumat (30/11/2018). (AFP/Anthony Wallace) Polisi berada di sekitar taksi yang hancur akibat ditabrak bus di Hong Kong pada Jumat (30/11/2018). (AFP/Anthony Wallace)

Kondisi tersebut menurut WHO karena adanya upaya keselamatan lalu lintas yang diterapkan negara maju melalui regulasi. Seperti aturan pengendara tidak mengebut, tidak berkendara dalam kondisi mabuk, kewajiban menggunakan sabuk pengaman, menggunakan helm, wajib ABS, dan lainnya.

Baca juga: Triliunan Rupiah Habis Hanya untuk Kecelakaan Lalin

Untuk posisi pertama angka kematian tertinggi pada negara berpenghasilan rendah ada di Afrika dengan rasio 26,6 kematian per 100.000 penduduk. Sedangakan kematian terendah ada di Eropa dengan angka 9,3 kematian per 100.000 orang.

Untuk korban, pejalan kaki dan pengendara sepeda berkontribusi 26 persen dari semua kasus kematian akibat lalu lintas. Pemotor dan penumpang 28 persen, namun khusus di Asia Tenggara menjadi yang tertinggi dengan rata-rata mencapai 43 persen.

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com