Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Triliunan Rupiah Habis Hanya untuk Kecelakaan Lalin

Kompas.com - 22/09/2018, 17:24 WIB
Alsadad Rudi,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Indonesia dilaporkan masih menjadi salah satu negara dengan tingkat kecelakaan lalu lintas tertinggi di dunia. Pada diskusi yang diadakan Lalintas dan United in Diversity (UID), di Jakarta, Jumat (21/9/2018), disebutkan bahwa laporan Badan Pusat Statistik menyatakan kerugian negara pada tahun 2016 karena kecelakaan di jalan raya hampir mendekati RP 227 miliar.

Tak cuma itu, hampir setiap tahun total santunan untuk korban kecelakaan yang dikeluarkan ada di kisaran Rp 2 triliun. Laporan Jasa Raharja menyebutkan hingga Agustus 2018, total keseluruhan santunan sudah mencapai sekitar Rp 1,6 triliun.

Direktur Operasional Jasa Raharja Amos Sampetoding memprediksi nilai santunan pada tahun 2018 meningkat tipis dibanding tahun 2017. Sebab tahun lalu nilai santunan dilaporkan mencapai sekitar Rp 1,98 triliun.

"Kalau diproporsionalkan, maka sampai akhir tahun bisa lebih dari Rp 2 triliun," kata Amos dalam acara tersebut.

Baca juga: Tingginya Kecelakaan Lalu Lintas Bikin Negara Merugi

Jasa Raharja berharap berharap santunan yang dikeluarkan tidak melebihi prediksi tersebut. Karena itu Jasa Raharja berharap masyarakat lebih sadar mengutamakan keselamatan saat berlalu lintas.

"Kita berharap kalau boleh jangan terjadi kecelakaan. Supaya santunan itu tidak dibayarkan. Tapi kalaupun terjadi Jasa Raharja tetap akan membayarkannya," ucap Amos.

Pada kesempatan yang sama, Pendiri Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC) Jusri Pulubuhu menilai cukup besarnya kerugian dan santunan yang diberikan, membuktikan kecelakaan lalu lintas telah merugikan negara secara materi. Jusri membayangkan seandainya masyarakat lebih tertib berlalu lintas dan tingkat kecelakaan di jalan raya minim, dana triliunan yang dikeluarkan itu bisa dipakai untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat.

Baca juga: Terminal, Rest Area, Objek Wisata Baiknya Ada Ruang Istirahat Sopir

"Berapa banyak sekolah ataupun jembatan yang bisa dibangun. Jadi kalau kita betul-betul komitmen, sesuatu yang menyimpang langsung ditindak lanjuti dengan penegakan hukum, saya rasa kehidupan Indoensia akan lebih maksimal," ujar Jusri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE
 
Pilihan Untukmu
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

News

Kebingungan Rano Karno Terpecahkan, Lumpur Hasil Pengerukan 17 Sungai Dibuang ke Ancol

api-1 . NEXT-READ-V2
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Brandzview

Liburan di Dubai dengan Budget Rp 1 Juta per Hari? Bisa, Ini Panduan Lengkapnya

api-1 .
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Otomotif

Ini Komponen yang Bisa Rusak Ketika Mobil Jarang Dipakai

api-1 . NEXT-READ-V2
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

News

Baru Dilantik, Dedi Mulyadi Langsung Copot Kepsek SMAN 6 Depok yang Berangkatkan Murid "Study Tour"

api-1 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Regional

Tanggapan Jokowi soal Instruksi Megawati agar Kader PDIP Tunda Ikuti Retreat

api-1 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

News

Korupsi Pertamina, Kejagung: Patra Niaga Beli Pertalite, Dioplos Jadi Pertamax

api-1 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Brandzview

Atur Transaksi Kartu Kredit dengan Fitur Kontrol Transaksi Ini

api-1 .
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

News

Kejagung Tetapkan Dirut Pertamina Patra Niaga Jadi Tersangka Dugaan Korupsi Tata Kelola Minyak Mentah

api-1 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

News

Skandal Korupsi Pertamina 2018-2023, Pertalite Dioplos Jadi Pertamax

api-1 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

News

BPKN: Masyarakat Bisa Gugat Pertamina jika Benar Beli Pertamax tapi Dapat Pertalite yang Dioplos

api-1 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

News

Terbelahnya Kepala Daerah PDI-P: Pramono Dkk Ikut Retreat, Koster Dkk Tunggu Arahan Mega

api-1 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Regional

Sudah Sampai di YIA, Bupati Nganjuk Bingung karena Instruksi Megawati Tunda Ikut Retret

api-1 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Regional

Viral dan Dihujat, Kades Wiwin Komalasari Klarifikasi soal Video Geli Bawa Nasi Kotak

api-1 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Hype

Aset Habis Dijual, Nunung dan Suami Kini Tinggal di Kos-kosan

api-1 . POPULAR-INDEX


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kondisi Terkini Paus Fransiskus, Sudah Bisa Duduk di Kursi
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi Akun
Proteksi akunmu dari aktivitas yang tidak kamu lakukan.
199920002001200220032004200520062007200820092010
Data akan digunakan untuk tujuan verifikasi sesuai Kebijakan Data Pribadi KG Media.
Verifikasi Akun Berhasil
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau