Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mau Pasang "Parts" Turbo di Mobil, Perhatikan Ini

Kompas.com - 05/10/2018, 09:22 WIB
Ghulam Muhammad Nayazri,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS – Komponen turbo yang disematkan pada mobil (non-turbo), akhir-akhri ini terdengar sedang gaung di kalangan pecinta otomotif, roda empat empat khususnya. Pemasangan parts ini bisa mendongkrak performa mobil.

Om Heron dari bengkel R Speed mengungkapkan, pabrikan otomotif sendiri sudah mulai menyematkan turbo pada produk mereka. Tak perlu mesin besar, untuk bisa mencapai tenaga yang besar.

Namun kembali ke kasus pertama, beberapa pemilik kendaraaan yang mau modifikasi performa mobil lewat jalur turbo ini, tak sedikit ada yang salah kaprah. Tentu saja efek buruk bakal menghantui, dengan beragam kerugian.

“Jadi petimbangkan soal kompresi mobilnya terlebih dahulu, sebelum pemasangan. Karena turbo meningkatkan kompresi, jangan mobil yang sudah tinggi kompresinya (10,5:1, atau 11:1) malah ditambah turbo, mesin bisa jebol,” ujar Heron kepada KOMPAS.com, Kamis (4/10/2018).

Baca juga: Honda CR-V Terbaru, Pakai Turbo dan Hybrid 4WD

“Tentu saja mesti benar-benar dihitung angka kompresinya juga, agar tidak merugikan ke depannya,” kata Heron.

Kemudian kata Heron, sesuaikan tekanan turbo yang ingin dipakai, diimbangi dengan RON bahan bakarnya. Khususnya jenis-jenis bahan bakar yang sudah ada di dalam negeri.

Baca juga: Baru Kembali Jadi Damkar Depok, Sandi Butar Butar Sudah Dapat Empat Surat Peringatan

“Tidak bisa misalnya kita memodifikasi ekstrem, tapi yang dipakai RON 98. Padalah modifikasinya membutuhkan yang lebih dari itu, seperti AVGAS yang tidak dijual umum di jalanan. Bisa repot, dan jangan menyusahkan diri sendiri,” ucap Heron.

Ketiga adalah kecocokan mesin dan jenis turbo yang akan dipasangkan. Pasalnya tak semua turbo sama, jadi kita tak bisa asal comot dan pilih saja.

“Paling tidak harus paham juga, kalau kita misalnya punya turbo Evo 2.000 cc, dan mau dipasangkan di mobil LCGC (1.200 cc), rasanya tak begitu pas juga, karena terlalu besar,” ujar Heron.

“Lalu ketika mau pasang turbo, komponen dalam harus mendukung. Seperti piston harus kuat, connecting rod dan lainnya harus benar-benar bagus, jika tidak maka bisa bubar juga mesinnya, buat apa,” tutur Heron.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi Akun
Proteksi akunmu dari aktivitas yang tidak kamu lakukan.
199920002001200220032004200520062007200820092010
Data akan digunakan untuk tujuan verifikasi sesuai Kebijakan Data Pribadi KG Media.
Verifikasi Akun Berhasil
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau