BANDAR LAMPUNG, KOMPAS.com – Bahan bakar minyak (BBM) jenis Premium masih dipasok oleh Pertamina ke SPBU (Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum). Bahan bakar jenis ini memiliki Research Octane Number (RON) 88, atau paling rendah.
Meski harganya paling murah dibanding dengan Pertalite dan Pertamax, tapi BBM ini sayangnya tak begitu bagus untuk kendaraan-kendaraan baru dan berkompresi tinggi.
Totok Trilaksono, Kepala Bengkel Auto2000 Rajabasa yang di wilayahnya masih 50 persen pemilik mobil menggunakan Premium, mengungkapkan beberapa komponen yang bisa cepat rusak karena pemakaian BBM tersebut.
1. Komponen filter bensin. Soal kapan umur penggantiannya, Totok menyebut, tak ada panduannya. Biasanya itu dilakukan ketika ada gejala saja, atau saat diperiksa sudah tidak layak digunakan.
“Jika gejalanya sudah mampet-mampet kita ganti. Jadi ini juga tergantung dari kualitas bahan bakarnya sendiri,” tutur Totok, Kamis (27/9/2018).
Baca juga: Tips Pakai Tas yang Aman saat Berkendara Sepeda Motor
2. Menggunakan BBM Premium akan membuat bagian busi lebih cepat penggantiannya.
“Busi itu normalnya 20.000 km, tapi tapi busi sekarang ini sudah iridium jadi 100.000 baru diganti. Nah itu bisa lebih cepat digantinya jika masih nekat pakai Premium,” ujar Totok.
3. Kalau mobil sudah sampai ngelitik, kemungkinan besar bongkar cylinder head untuk membersihkan kerak karbon. Namun jika pembersihan masih bisa dilakukan dengan cairan kimia, tak perlu dibongkar.
“Bongkar itu mahal, di mana biayanya berkisar Rp 3 juta sampai Rp 4 juta. Itu dilakukan kalau pakai cairan kimia masih belum bisa bersih,” tutur Totok.
4. Pengurasan tangki bahan bakar bakal lebih sering. Aktivitas ini dilakukan sekaligus mengetahui kondisi filter bensin.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.