Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Biaya Perbaikan Mobil yang Terendam Air Bisa Habis Puluhan Juta

Kompas.com - 01/10/2018, 19:55 WIB
Ghulam Muhammad Nayazri,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Biaya perbaikan komponen kelistrikan mobil karena terendam air laut, bisa sampai puluhan juta. Apalagi jika mobil sepenuhnya tenggelam, akan lebih banyak lagi komponen yang berpotensi diganti.

Namun, menurut Nurrahman Adi Saputra, Kepala Bengkel Auto2000 Lampung Raden Intan mengatakan, setidaknya ada tiga level kerusakan berdasarkan tinggi air yang merendam mobil.

“Pada level satu itu, masih belum banyak komponen kelistrikan yang terkena dampaknya. Biasanya sifatnya hanya audio salon-salon saja, itu bermain di kisaran angka Rp 3 juta sampai Rp 5 juta, paket salon komplet interior,” ujar Nurrahman kepada KOMPAS.com, Senin (1/10/2018).

Nurrahman menambahkan, buat level kedua di mana tingkat genangan air lebih tinggi lagi, komponen tambahan yang bisa mengalami kerusakan yaitu Electronic Control Unit (ECU), sampai head unit.

“Mulai level dua itu bisa sampai ECU-nya dan head unit kena, biayanya kurang kebih mencapai Rp 15 juta sampai Rp 20 juta, bahkan bisa lebih. Kembali lagi tergantung dari diagnosanya,” kata Nurrahman.

“Tak hanya itu pada level ini, alternator, starter, aki, dan lainnya juga berpotensi mengalami kerusakan dan perlu diganti, jika sempat didiamkan lama dan mengalami korosi,” ujar Nurrahman.

Kemudian pada level ketiga, ada tambahan untuk kebersihan plafon, lalu komponen regulator power window, wiper dan lainnya. Diperkirakan bisa jadi Rp 50 juta lebih jika full terendam semua.

“Jika sudah menghadapi yang seperti itu, kami estimasinya juga agak dilebihkan, daripada nanti ada sesuatu di belakang, belum juga penghitungan soal kabel-kabelnya,” ucap Nurrahman.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kenapa Ahok Diperiksa Lebih Dulu daripada Direksi Pertamina?
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi Akun
Proteksi akunmu dari aktivitas yang tidak kamu lakukan.
199920002001200220032004200520062007200820092010
Data akan digunakan untuk tujuan verifikasi sesuai Kebijakan Data Pribadi KG Media.
Verifikasi Akun Berhasil
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau