JAKARTA, KOMPAS.com – Suzuki terus dorong kinerja ekspornya dari aktivitas produksi di Indonesia. Sepanjang delapan bulan di 2018, pengiriman dalam bentuk terurai (completely knocked down/CKD) naik hingga 13 persen.
Angka tersebut didapat dari perbandingan dengan periode yang sama tahun lalu. Hady Surjono Halim, Departement Head of Export PT Suzuki Indomobil Motor (SIM), mengatakan, kenaikan tersebut buat menambal penurunan ekspor dalam kondisi utuh (completely built up/CBU) mereka.
“Prestasi ini, kenaikan 13 persen ekspor CKD, kami genjot untuk meng-cover 7 persen penurunan ekspor CBU (periode Januari-Agustus 2017 ke periode sama 2018),” ujar Hady kepada KOMPAS.com, Senin (10/9/2018).
Baca juga: Pemerintah Minta Komitmen Ekspor Suzuki
Pada September ini Suzuki Indonesia rencananya akan memulai pengapalan Ertiga terbaru mereka, ke beberapa negara. Ini diharapkan bisa menaikkan nilai ekspor mereka hingga tahun fiskal 2018 nanti, yang berakhir pada Maret 2019.
“Turunnya ekspor tersebut karena adanya masa transisi dari Ertiga lawas ke yang baru selama 5 bulan ke yang lalu (April-September 2018). Kami yakin rencana ekspor 12.000 unit All New Ertiga mampu meningkatkan kinerja ekspor CBU Suzuki hingga akhir fiscal year 2018,” kata Hady.
Pemerintah sebelumnya juga mengungkapkan, sedang mendorong kinerja ekspor otomotif khususnya roda empat tahun ini. Suzuki menjadi salah satu merek yang sedang ditagih komitmen, untuk menggenjot ekspornya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.