Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bolehkah Udara Dicampur Nitrogen Pada Ban?

Kompas.com - 26/08/2018, 08:22 WIB
Stanly Ravel,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Sampai saat ini, ternyata masih ada kebinggungan mengenai boleh tidaknya mencampur udara biasa dengan nitrogen pada ban kendaraan. Ada yang beranggapan bisa berdampak buruk ada pula yang menilainya biasa saja.

Lantas anggapan mana yang benar. Nah, menjawab hal terebut, Manager Proving Ground Bridgestone Indonesia Zulpata Zainal, menjelaskan, bahwa sebenarnya tidak ada yang perlu dikhawatirkan mencampur udara biasa dengan nitrogen.

"Tidak masalah dicampur, itu boleh saja, karena intinya sama-sama untuk tekanan udara. Efek buruknya saat dicampur hanya kandungan nitrogen murninya akan berkurang, itu saja, tidak sampai merusak," ucap Zul saat berbincang dengan Kompas.com, beberapa waktu lalu.

Baca juga: Benarkah Ban Punya Masa Kedaluwarsa?

Menurut Zul, adanya anggapan bisa merusak ban saat mencampur udara biasa dengan nitrogen itu anggapan yang salah, dia menjelaskan bahwa udara bebas yang ada disekeliling kita dan kita hirup hampir 90 persen adalah nitrogen. Tapi bila ditanya soal kualitas, nitrogen memang lebih baik dibandingan udara biasa.

Tes Bridgestone Turanza T005A di jalanan basah.ISTIMEWA Tes Bridgestone Turanza T005A di jalanan basah.

Banyak keuntungan yang didapat mengisi tekanan udara dengan nitrogen. Pertama dari efek kestabilan suhu udara saat berkendara perjalanan jarak jauh yang lebih baik dari udara biasa, lalu juga dari daya tahan nitrogen di dalam ban.

Baca juga: Kenali Ancaman yang Bikin Usia Ban Lebih Pendek

"Peningkatan suhu pada nitrogen lebih lambat dari udara biasa, jadi tidak cepat panas saat melakuakan perjalan jarak jauh. Selain itu, bila mobil disimpan terlalu lama, kandungan udara pada ban yang menggunakan nitrogen akan lebih sedikit berkurangnya dibandingkan mengisi ban dengan udara biasa," kata Zul.

Lebih lanjut ia menjelaskan bila nitrogen memiliki butiran udara yang lebih besar dari udara biasa. Sebab itu, pengurangan melalui permukaan karet akan lebih sulit dibandingkan udara biasa, yang membuat tekanan udara pada roda lebih stabil.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau