Jakarta, KOMPAS.com – Fenomena biker nakal yang nekat melintasi Jalan Layang Non Tol Casablanca merupakan wujud ketidakpedulian biker atas peraturan dan keselamatan di jalan. Kejadiannya terus berulang sampai bikin lalu lintas tersendat dan baru berhenti dilakukan setelah dihadang polisi.
Paling anyar kejadian pada akhir Februari lalu saat kamera netizen merekam ratusan biker terjebak di JLNT. Tidak bisa maju karena takut ditilang dan tidak bisa putar arah karena terlalu banyak mobil yang mengantre.
Baca: Diusulkan, Pemotor Penerobos JLNT Dijerat Pasal Percobaan Pembunuhan
Alasan polisi melarang sepeda motor melintasi JLNT karena banyak embusan angin yang dianggap sanggup mencelakai biker. Selain itu desain jalan yang sempit dan berkarakter cepat juga tidak menguntungkan biker.
Menurut pemerhati keselamatan jalan Edo Rusyanto, menaati aturan, tidak merampas hak orang lain, dan peduli kepada sesama pengguna jalan merupakan bingkai kuat mewujudkan keselamatan berlalu lintas. Buat mewujukannya perlu menggunakan hati nurani dan akal sehat.
“Bila menempatkan kepentingan individu sebagai prioritas bakal memudahkan terjadinya karut-marut di jalan. Ego sektoral justru memperkeruh buruknya situasi lalu lintas yang sudah padat dengan kendaraan bermotor,” kata Edo, Selasa (27/2/2018).
Ketegasan
Di sisi lain, jelas Edo, butuh kebijakan dan pengawasan yang kuat atas regulasi. Penting untuk tidak pandang bulu dalam penegakan hukum. Lainnya, ketersediaan angkutan umum yang aman, nyaman, selamat, tepat waktu, terjangkau, terintegrasi, dan ramah lingkungan dikatakan mutlak.
“Kedua hal tadi bisa ikut mempercepat terwujudnya lalu lintas jalan yang humanis. Jalan raya yang menempatkan akal sehat dan nurani sebagai pegangan. Bukan ego sektoral, apalagi kepentingan individu,” kata Edo.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.