Jakarta, KOMPAS.com - Seakan tak pernah kapok, pelanggaan massal yang dilakukan pengguna sepeda motor kembali terjadi di jalan layang non tol (JLNT) Casablanca, Jakarta Selatan pada Selasa (27/2/2018). Padahal di tiap ujung JLNT sudah dipasangi larangan bagi motor untuk melintas di ruas jalan layang yang menghubungkan Tanah Abang, Jakarta Pusat dengan Kampung Melayu, Jakarta Timur itu.
Jika mengetahui ada razia di ujung JLNT, para pengguna motor yang kerap kali melintas di JLNT Casablanca seringkali menghentikan laju kendaraan atau bahkan memutar balik. Mereka seperti tidak memperdulikan keselamatannya sendiri, apalagi orang lain.
Padahal tindakan seperti itu berpotensi membuat mereka celaka. Seperti yang dialami seorang perempuan yang tewas setelah jatuh dari JLNT pada Januari 2014.
Baca juga : Ibu Hamil Tewas Jatuh dari Jalan Layang Casablanca
Peristiwa mengenaskan itu bermula saat perempuan yang bernama Wiwin itu dibonceng suaminya, Faisal melintas di JLNT Casalanca. Datang dari arah Kampung Melayu, Faisal tiba-tiba menghentikan laju motornya saat sudah berada di tengah JLNT. Bersama dengan para pemotor lainnya, Faisal berbalik arah saat mengetahui ada razia polisi di ujung JLNT di Tanah Abang.
Naas, saat melintas di ruas JLNT di depan ITC Kuningan, Wiwin dan Faisal ditabrak mobil. Wiwin terpental hingga jatuh ke bawah kolong JLNT dan Faisal terkapar di lokasi tabrakan. Setelah terjatuh dari JLNT, Wiwin sempat tersangkut di sebuah pohon, sebelum terhempas jatuh di ruas Jalan Prof Dr Satrio. Wiwin yang saat itu tengah mengandung tewas seketika di lokasi dengan kondisi helm pecah.
Kepala Subdit Pembinaan dan Penegakan Hukum Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Budiyanto mengatakan pihak kepoliian sudah selalu rutin melakukan penjagaan. Tujuannya agar tidak ada lagi pemotor melintas di JLNT. Namun tetap saja masih banyak yang membandel.
"Harusnya pemotor itu sadar aturan dan risikonya, jadi jangan nekat melintas lagi," kata Budiyanto kepada Kompas.com.
Menurut Budiyanto, polisi akan terus melakukan pencegahan dengan melaksanakan kegiatan yang terpadu seperti Preemtif, Preventif, dan penegakan hukum. Namun, harus ada juga peran serta masyarakat, untuk mengedukasi pemotor.
Baca juga : Dishub Tegaskan Larang Motor di JLNT Casablanca demi Keselamatan Pengendara
"Harus ada giat preemtif seperti memberikan pemahaman kepada masyarakat, hingga safety riding dan driving, dan giat preventif seperti penjagaan, pengaturan dan patroli," ujar Budiyanto.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.