Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fungsi Utama Wiper Belakang dan Anti-embun

Kompas.com - 06/02/2018, 19:30 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

Depok, KOMPAS.com — Sebagian mobil yang dipasarkan di Indonesia kini sudah mulai dilengkapi fitur standar antikabut alias defogger. Wujudnya, seperti garis-garis tipis yang melintang horizontal dari kedua sisi kaca, dari atas sampai ke bawah.

Defogger adalah kawat tipis yang berfungsi sebagai kondensator panas sehingga suhu kaca terjaga dan embun tidak terbentuk akibat perbedaan suhu antara dalam kabin dan di luar. Fungsinya, menjaga visibilitas pengemudi dari apa yang terjadi di belakang kendaraan.

Baca juga: Musim Hujan, Jangan Melulu Gunakan Fitur Anti-embun

Meski sudah ada defogger, sebagian mobil berjenis MPV atau SUV masih dilengkapi wiper di kaca belakang. Keberadaan wiper di kaca belakang ini bukan tanpa alasan.

Salah satu mobil yang sudah dilengkapi defogger namun masih memiliki wiper di kaca belakang.Kompas.com/Alsadad Rudi Salah satu mobil yang sudah dilengkapi defogger namun masih memiliki wiper di kaca belakang.

Dealer Techical Support Toyota Astra Motor (TAM) Didi Ahadi mengatakan, wiper belakang memang tidak dibutuhkan ketika defogger diaktifkan. Namun, wiper masih berfungsi sebagai pembersih apabila ada kotoran di kaca belakang.

"Defogger hanya berfungsi sebagai penghangat kaca untuk menghilangkan embun, tetapi tidak bisa membersihkan kotoran. Di sinilah keberadaan wiper di kaca belakang masih dibutuhkan," kata Didi kepada Kompas.com, Senin (5/2/2018).

Defogger belakangStanly/Otomania Defogger belakang

Khusus untuk defogger, Didi tidak menyarankan penggunaan secara terus-menerus. Sepanjang embun di kaca sudah hilang, pengendara sebaiknya menekan kembali tombol defogger untuk mematikan fungsi fitur tersebut. Pengecualian mobil yang sudah dilengkapi arus pemutus otomatis. Cara menghidupkan atau mematikan defogger cukup dengan menekan tombol bergambar tiga panah melengkung yang ada di dashboard.

Untuk mencegah kaca berembun, Didi menyarankan pengendara untuk terus menyalakan alat pengatur suhu atau air conditioner (AC). Hal itu bertujuan untuk mempertahankan agar suhu di dalam kabin lebih dingin daripada di luar.

"Kalau suhu di dalam lebih dingin, kaca pasti tidak akan berembun," ujar Didi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau