Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Setelah Indonesia, Mitsubishi Gandeng Vietnam Soal Mobil Listrik

Kompas.com - 22/01/2018, 08:02 WIB
Ghulam Muhammad Nayazri

Penulis

Hanoi, KOMPAS.com – Produsen mobil asal Jepang dan salah satu anggota dari aliansi besar Nissan dan Renault, Mitsubishi, resmi bermitra dengan pemerintah Vietnam, dalam rangka penelitian dan pengembangan kendaraan listrik.

Vietnam memang sedang mencari dorongan untuk membantu menumbuhkan industri otomotif. Sementara Mitsubishi berharap dapat memperoleh sepotong kue dari pasar kendaraan ramah lingkungan, yang diperkirakan akan tumbuh di masa depan.

Mengutip dari Nikkei, Minggu (21/1/2018), Mitsubishi juga merencanakan bakal memproduksi lokal kendaraan ramah lingkungan di negeri dengan ibu kota Hanoi tersebut. Sebelumnya, Mitsubishi sudah terlebih dahulu bekerja sama dengan Pemerintah Indonesia dengan menyumbang 10 unit protipe mobil listrik untuk penelitian.

Gairah Vietnam di industri otomotif roda empat semakin tumbuh, seiring kelas menengah yang  berkembang. Namun, meningkatnya polusi udara dari mobil dan pembangkit listrik tenaga panas berbahan bakar batubara, memaksa pemerintah berharap pada kendaraan listrik.

Baca juga : Mitsubishi Tambah Pajero Sport Rakitan Lokal

Kompas.com menjajal SUV terbaru Outlander PHEV di pabrik Mitsubishi di Okazaki, Jepang.MMC Kompas.com menjajal SUV terbaru Outlander PHEV di pabrik Mitsubishi di Okazaki, Jepang.

Pemerintah dan Mitsubishi bersama-sama bakal memelajari kendaraan listrik yang dianggap cocok untuk jalan Vietnam, kondisi lalu lintas dan infrastruktur pengisian (charging station) yang tersedia. Sebelum studi, Mitsubishi akan memasok Vietnam dengan kendaraan plug-in hybrid Outlander.

Vingroup JSC, perusahaan real estat terkemuka Vietnam, yang telah masuk ke industri otomotif dan memproduksi kendaraan nasional pertama, juga ikut mengembangkan kendaraan listrik.

Vietnam ingin jadi negara industri pada 2020, di mana otomotif harapannya menjadi salah satu pilar utama. Soal penjualan mobil baru, performanya harus turun 10 persen atau  272.750 unit pada 2017, dari rekor 300.000 unit pada 2016.

Namun, dengan jumlah orang kaya dan kelas menengah yang banyak membeli mobil, Kementerian Perindustrian dan Perdagangan mengharapkan penjualan mobil baru akan tumbuh lebih dari dua kali lipat menjadi 600.000 unit per tahunnya di 2025.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau