Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Turing Komunitas jangan Ganggu Pengguna Jalan Lain

Kompas.com - 15/12/2017, 16:42 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

 

Nusa Dua, KompasOtomotif - Banyak kegiatan turing sebuah komunitas kendaraan yang mendapat protes dari pengguna jalan lain. Penyebabnya karena komunitas tersebut dianggap tak tertib lalu lintas dan arogan terhadap pengguna jalan lain.

Ragam kejadian itul yang menjadi pelajaran bagi komunitas Mercedes Jip Indonesia (MJI) agar tidak melakukan hal yang sama. Pada 8-12 Desember 2017, MJI mengadakan turing dari Banyuwangi ke Bali.

Baca juga : Menikmati Wisata Eksotis Banyuwangi Ala Mercedes Jip Indonesia

Tercatat ada 62 mobil yang ikut dalam kegiatan tersebut. Jumlah ini bisa mencapai dua kilometer jika seluruhnya berada di jalan raya.

Tur komunitas Mercedes Jip Indonesia di Banyuwangi dan Bali pada 8-12 Desember 2017.Dokumentasi MJI Tur komunitas Mercedes Jip Indonesia di Banyuwangi dan Bali pada 8-12 Desember 2017.

Menghindari mengganggu pengguna jalan lain, seluruh mobil tidak jalan sekaligus secara bersamaan. Tapi dibagi menjadi dua kelompok besar.

"Makanya biar tidak mengganggu pengguna jalan lain, kelompoknya dibagi dua dan dikasih jarak," kata Presiden MJI Cokorda Adnyana saat ditemui di Nusa Dua, Bali, Rabu (13/12/2017).

Baca juga : Jajal Wisata Off-Road di Bali

Sejumlah mobil Mercedes G-Wagen milik anggota komunitas Mercedes Jip Indonesia yang mengikuti turing di Banyuwangi dan Bali pada 8-12 Desember 2017.KompasOtomotif/Alsadad Rudi Sejumlah mobil Mercedes G-Wagen milik anggota komunitas Mercedes Jip Indonesia yang mengikuti turing di Banyuwangi dan Bali pada 8-12 Desember 2017.

Selain membagi menjadi dua kelompok, Cokorda mengatakan MJI juga mencari rute alternatif. Tujuannya agar tidak menyebabkan kemacetan di rute utama.

"Untungnya selama kegiatan tidak ada keributan dengan pengguna jalan lain. Kami juga tidak menemukan di media sosial ada yang protes," kata Cokorda.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau