Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengurus Baru Gaikindo Mengaku Tanpa Kubu

Kompas.com - 29/03/2016, 19:32 WIB
Febri Ardani Saragih

Penulis

Jakarta, KompasOtomotif - Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) membeberkan visi dan misinya di bawah kepemimpinan Ketua Umum baru Yohannes Nangoi untuk periode 2016-2019. Selama masa kerja Nangoi mengatakan ingin Gaikindo tidak berpihak.

"Kita punya tujuan yaitu memajukan industri kendaraan bermotor di Indonesia. Kami tidak akan memihak pada satu negara tertentu, kami hanya berkiblat pada kemajuan industri," kata Nangoi saat acara temu wartawan di Jakarta, Selasa (29/3/2016).

Lebih lanjut Nangoi menjelaskan, struktur Gaikindo terdiri dari berbagai Ketua yang berasal dari berbagai bidang industri otomotif, namun bila bicara tentang Gaikindo berarti setiap dari mereka harus menanggalkan seragam perusahaan dan berdiri mewakili Gaikindo.

"Kami tidak akan berkiblat ke grup perusahaan tertentu. Kami tidak akan berkiblat ke merek tertentu," ucap Nangoi yang kini juga menjabat sebagai Presiden Direktur PT Isuzu Astra Motor Indonesia.

Peran

Gaikindo ingin menjadi partner aktif pemerintah. Aktif berarti memberikan masukan positif ke pemerintah lewat departemen terkait misalnya, perdagangan, perindustrian, dan keuangan.

Gaikindo berharap pemerintah mau mendengar aspirasi untuk mendukung penentuan kebijakan baru yang akan membawa perkembangan industri lebih maju lagi.

Gaikindo kini memiliki 43 anggota yang berasal dari kalangan Agen Tunggal Pemegang Merek, Distributor, dan perusahaan komponen. Gaikindo meminta kepada para anggotanya untuk memberikan masukan positif kepada prinsipal tentang hal baik agar Indonesia bisa jadi basis industri.

"Kami ingin menjadi asosiasi yang lebih berperan dan menguntungkan bagi indonesia," kata Nangoi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com