Memang harga jual kendaraan itu sangat berkaitan dengan hukum dasar ekonomi, pasokan dan permintaan. Tapi dalam kasus ini, dealer dan pembeli mobil baru biasanya memilih mobil yang laris dipasaran, salah satunya memilih warna-warna konvensional, seperti hitam, silver, atau putih.
Faktanya, kuning, warna yang biasa "dibully" dengan sebutan lemon atau taksi, di AS justru bisa menaikkan harga jual lebih baik ketimbang kelir konvensional. Setidaknya, ini yang disimpulkan situs jual beli mobil bekas iSeeCars.com dari Boston, AS. Situs ini mengaku melakukan riset mendalam terhadap 20 juta unit mobil bekas yang dipasarkan di lamannya sejak 1981 hingga 2010.
"Warna populer seperti hitam dan silver memang mendapat perhatian lebih besar dan biasanya terjual lebih cepat. Tapi, analisis kami mengindikasikan kalau nilainya tidak sebagus mobil dengan warna, misalnya, kuning," jelas Phong Ly,bos sekaligus pendiri iSeeCars.com.
Lantas apa yang membuat mobil-mobil bekas dengan kelir mencolok ini lebih berharga ketimbang warna konvensional? "Kelangkaan menjadi faktor pembedanya, hanya 1,1 persen dari seluruh mobil yang dijual berwarna kuning atau oranye, pasokan yang kecil membuat mobil-mobil ini jadi naik harganya," beber Phong.
Dari perhitungan rata-rata lima tahun, mobkas berkelir kuning harganya bisa lebih mahal 1.500 dollar AS ketimbang model serupa berbalut hitam. Warna lain, seperti oranye atau hijau juga bisa mendongkrak harga purna jual. Di sisi lain, pemasok cat PPG Industries mengatakan, warna paling poluler untuk mobil baru, adalah putih (21 persen), hitam (19 persen), abu-abu (17 persen), dan silver (15 persen).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.