Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tuntutan Kenaikan Gaji Karyawan Kejutkan Toyota

Kompas.com - 21/02/2014, 18:38 WIB
Agung Kurniawan

Penulis

Tokyo, KompasOtomotif - Toyota Motor Corporation (TMC) menganggap tuntutan kenaikan gaji yang diminta para serikat pekerjanya terlalu tinggi. Pada dasarnya, produsen mobil terbesar di dunia itu sudah sepakat mau menaikkan bayaran karyawan seiring membaiknya kondisi perusahaan dalam satu tahun terakhir, tapi dengan hitungan tertentu.

Naoki Miyazaki, Senior Managing Officer TMC, seperti dilansir Bloomberg (20/2/2014), mengatakan, perusahaan akan menunggu sampai negosiasi antara manajemen dan serikat pekerja berakhir. Pembicaraan salah satunya membahas menaikkan level ekonomi dan kebutuhan dasar pegawai.

Serikat pekerja Toyota (TMWU) yang beranggotakan lebih dari 50.000 orang dalam pernyataan tertulis disebutkan, tuntutan kenaikan gaji dilakukan karena melihat kinerja pegawai yang sudah kerja keras, ikut menaikkan performa perusahaan, dan perekonomian Jepang pada umumnya.

Belum lagi beban pengeluaran semakin besar, karena pemerintah berniat menaikkan Pajak Penjualan mulai April 2014. Mereka menuntut kenaikan 4.000 yen (Rp 456.600) untuk gaji bulanan dan bonus tahunan 6,8 kali gaji (bulanan).

Seperti diketahui, kebijakkan moneter yang diambil Perdana Menteri Shinzo Abe berhasil mengurangi nilai tukar yen terhadap dollar AS. Membuat sejumlah produsen otomotif Jepang mendulang keuntungan dari produk yang diekspor ke luar negeri. Toyota saja berniat menaikkan target pendapatan perusahaan periode April 2013-Maret 2014 (tahun fiskal 2013) akan menembus rekor baru, di atas 1,9 triliun yen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau