Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Bendera Merah" China Tantang Audi

Kompas.com - 03/06/2013, 08:06 WIB

Beijing, KompasOtomotif - Pemerintah China mulai geram dengan dominasi model-model premium asing, terutama Audi yang banyak dimiliki para petinggi pemerintah. Untuk itulah, produsen asli negara tersebut, FAW Group memasarkan sedan premium Red Flag (Bendera Merah) - bendera kebangsaan  China - yang diharapkan bisa menjadi mobil kebangaan lokal.

Terakhir diproduksi pada 1982 dengan jumlah 1.500 unit. Sebelum dihentikan sejak 24 tahun lalu, mobil ini adalah kebanggaan pegawai pemerintahaan dan delegasi partai. FAW  pernah berupaya  meluncurkan kembali - sampai tiga kali  - antara 1987 sampai 1990, namun selalu gagal. Pekan lalu diluncurkan lagi dengan teknologi yang juga baru. 

FAW pun menyiapkan dana 10,5 miliar yuan (Rp 16,7 triliun) untuk mengembangkan Red Flag sampai 2015 dengan teknologi baru untuk mesin, sasis, desain bodi dan sistem elektronik.

Dijelaskan, sampai kini, FAW sudah mengirim lebih dari 500 unit Red Flag ke beberapa petinggi pemerintahan. Merek ini sudah masuk dalam daftar menteri perdagangan. Untuk memenangkan pasar domestik, Red Flag harus mengalahkan merek kenamaan dunia, yakni Audi, BMW dan Mercedes-Benz.

"Pasar mobil di China seperti hutan dengan berbagai macam hewan buas. Red Flag sulit bertahan hidup jika tidak punya DNA tangguh dalam darahnya," komentar Cao He, analis dari China Minzu Securities Company di Beijing yang dilansir Bloomberg akhir pekan lalu.

Merek lokal  ini mendapat sokongan penuh dari Partai Komunis. Ketua Umum Partai Komunis, Xi Jinping mengatakan, "Kurang pas melihat pegawai pemerintah menggunakan mobil merek asing selamanya".

Pemerintah China juga terus erusaha memperkenalkan Red Flag dengan mengirim mobil ini ke pejabat perwakilan China di negara-negara sahabat, bahkan menyumbangkannya untuk beberapa negara lain.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com