Jakarta, KompasOtomotif – Keuntungan kendaraan yang diproduksi di dalam negeri adalah bisa disesuaikan dengan kebutuhan konsumen Indonesia. Begitu pula dengan Toyota Sienta yang sudah diproduksi lokal, dan tentunya disesuaikan dengan karakter Indonesia.
PT Toyota Astra Motor (TAM) sudah resmi memperkenalkan Sienta pada ajang IIMS 2016, April lalu. Sienta memang sudah lebih dulu meluncur di Jepang, karena memang ini adalah model global. Tapi, Sienta akan diproduksi di dalam negeri, dan spesifikasi tidak semua sama dengan model di Jepang.
“Sienta diproduksi di Indonesia dengan menyesuaikan apa yang ada di Indonesia termasuk infrastruktur dan kebutuhan konsumen. Salah satunya adalah jarak terendah ke tanah (ground clearance), ” kata Henry Tanoto, Vice President TAM, saat peluncuran Sienta di IIMS 2016.
Sienta yang meluncur di Jepang punya ground clearance 145 milimeter (mm). Sementara model yang diperkenalkan di Indonesia, punya ground clearance mencapai 170 mm. Jarak yang tinggi ini bermanfaat ketika melewati aspal yang tidak mulus, atau saat melibas genanagan air.
Sementara pada sektor mesin, Sienta menggendong mesin 4-silinder 1.497cc, DOHC, Dual VVT-i berkode 2NR-FE. Sumber tenaga itu baru, belum pernah digunakan pada model Toyota lain di Indonesia. Artinya, mesin Sienta bukan mesin yang digunakan di model 1,5 liter Toyota lainnya seperti Avanza atau Yaris.
Mesin ini masih satu keluarga “NR” dengan Sienta versi Jepang, namun beda spesifikasi. Mesin ini juga menggunakan aluminium sebagai material utama, sehingga diklaim lebih ringan dan irit konsumsi bahan bakar.
Mesin 2NR-FE milik Sienta memiliki spesifikasi “F” yang merujuk pada penggunaan dua camshaft atau DOHC (dual overhead camshaft) dan “E” berarti Electronic Fuel Injection (EFI). Di Jepang, salah satu pilihan mesin Sienta yaitu 2NR-FKE. Kode “FKE” artinya mesin itu mengadopsi siklus Atkinson dan VVT-iE (Variable Valve Timing-intelligent by Electric Motor). (ADV)