Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bahaya jika Tidak Cabut Terminal Aki Setelah Mobil Terendam Banjir

Kompas.com - 06/03/2025, 15:12 WIB
Selma Aulia,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

SOLO, KOMPAS.com - Ketika mobil terendam banjir, banyak pemilik kendaraan yang panik dan terburu-buru ingin menyalakannya untuk memastikan apakah mesin masih berfungsi.

Namun, tindakan ini justru bisa berakibat fatal bagi sistem kelistrikan mobil dan komponen lainnya.

Iwan, pemilik bengkel mobil Iwan Motor Honda Auto Clinic Solo, mengatakan, penanganan mobil saat terendam banjir adalah jangan menyalakan mesin.

Baca juga: Pemprov DKI Jakarta Buka Pendaftaran Mudik Gratis Besok, Ini Syaratnya

“Kalau sampai terendam, penangan yang bisa dilakukan pemilik mobil hanya jangan menghidupkan mesin,” ujar Iwan, saat dihubungi Kompas.com, belum lama ini.

Maka dari itu, sebagai salah satu langkah pertama yang harus dilakukan setelah mobil terendam adalah mencabut kabel aki.

“Untuk mengantisipasi adanya komponen kelistrikan yang kena air dan akan memperparah kerusakan perangkat kelistrikan, sebaiknya terminal aki di lepas,” ucap Iwan.

Selain itu, Iwan juga mengatakan, lepas juga kabel negatif aki supaya komponen kelistrikan pada mobil tidak mengalami kerusakan yang parah.

Sementara, Kepala Toko Shop & Drive Penggaron Suprawitno mengatakan, ada dua kondisi aki rusak gara-gara banjir yaitu akinya terendam atau tidak.

Baca juga: Harga Hatchback Terbaru Maret 2025, Masih Stabil Jelang Lebaran

“Ada dua kemungkinan aki rusak karena banjir, pertama rusak karena kehabisan voltase, bisa terjadi jika saat banjir terminal aki tidak dicabut, yang mengakibatkan korsleting, arus keluar terus menerus, sehingga daya aki habis,” ucap Supra kepada Kompas.com.

Dia menjelaskan, jika mobil terendam banjir maka sebaiknya terminal aki segera dilepas, karena ketika mobil basah rangkaian listrik bisa berpotensi mengalami korsleting.

“Yang kedua, aki kemasukan air juga bisa menyebabkan rusak, terutama jenis aki basah, jika kemasukan air banjir maka berat jenis air aki akan berubah, dan air banjir juga mengandung kotoran,” ucap Supra.

Supra menjelaskan, ketika air merendam mobil sampai membuat aki terendam, kemungkinan besar aki rusak karena air bisa saja memenuhi aki tipe basah. Hal itu akan membuat elektrolit aki rusak karena campuran air banjir.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bantah Tuduhan India, Pakistan Siap Bantu Selidiki Tragedi Kashmir
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau