JAKARTA, KOMPAS.com - Hujan yang mengguyur wilayah Jakarta sejak Selasa (28/1/2025) mengakibatkan sejumlah titik di wilayah Jakarta terendam banjir.
Tercatat ada sejumlah titik banjir yang tersebar di wilayah Jakarta Barat, Jakarta Utara, dan Jakarta Pusat hingga Rabu (29/1/2025) pagi.
“Banjir melanda Jakarta sejak semalam, Selasa (28/1/2025), disebabkan oleh hujan lebat yang mengakibatkan saluran air meluap. BPBD DKI Jakarta melaporkan 52 RT dan 22 ruas jalan terendam,” kata Kepala Pusat Data dan Informasi (Kapusdatin) BPBD Jakarta, Mohamad Yohan, seperti dikutip Kompas.com, Rabu (29/1/2025).
Baca juga: Komitmen Hijau Toyota di Taman Sakura Tawangmangu
Terkait kondisi ini, pengemudi mobil mungkin masih bisa dikatakan lebih aman dari ancaman banjir apabila ketinggian air tidak lebih dari setengah ban.
Meski begitu, jika kendaraan habis digunakan untuk menerjang genangan air maka pemilik harus segera melakukan pembersihan.
Kepala Bengkel Honda Jakarta Center, Denny Sulistyo, mengatakan, setelah melewati banjir, mobil harus segera dicuci secara menyeluruh untuk menghindari terjadinya korosi.
Baca juga: Penelitian Menemukan Golongan Darah yang Lebih Lambat Menua
“Setelah melintasi banjir, disarankan untuk segera mencuci bagian kolong untuk memastikan bahwa tidak ada sampah yang tersangkut dan membersihkan kandungan air banjir. Kalau didiamkan, berpotensi timbul korosi,” ucap Denny.
Menurut Denny, ketika pengemudi mobil melintasi genangan air yang tak terlalu dalam, tetap berpotensi menimbulkan kerusakan lantaran gelombang air yang bisa masuk melalui sistem saluran filter udara.
“Pada saat melintas mobil dari arah berlawanan, maka berpotensi membuat gelombang air yang lebih tinggi dan bisa berakibat masuknya air ke dalam sistem saluran filter udara hingga mogok dan water hammer,” kata Denny.
Baca juga: Buron 19 Tahun, Koruptor Kredit Macet Bank Mandiri Rp 35,9 Miliar Ditangkap di Bandung
Untuk itu, ia menyarankan pengendara mobil untuk menghindari genangan air.
Sebab, bukan hanya berpotensi merusak kendaraan, melainkan juga membuat pemilik kendaraan tidak bisa mengeklaim asuransi kendaraan.
Sementara itu, CEO Topcoat Indonesia, Christopher Sebastian, menambahkan, air hujan bisa memberikan dampak yang tidak baik pada mobil.
Baca juga: Diperiksa Terkait Kasus Korupsi NCC, TGB "Kabur" dari Pintu Belakang Kejati NTB
Kandungan asam yang ada pada air hujan bisa mengakibatkan karat pada bagian mobil, terutama bagian bawah yang didominasi bahan besi.
“Sebaiknya setelah sampai di rumah, mobil langsung dibilas menggunakan air biasa dan lap sampai benar-benar kering,” katanya.
Dengan mengeringkan secara maksimal, akan mencegah timbulnya jamur pada bagian kaca. "Potensi timbul jamur di bagian kaca hingga ke bodi akan lebih besar jika pengeringan tidak sempurna. Tetapi, kalau sering dibilas, potensi itu menjadi lebih kecil," ujarnya.
Baca juga: Daftar Layanan Mikrotrans yang Dihentikan karena Banjir Jakarta
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.Regional
Brandzview
Otomotif
News
Brandzview
Tekno
Ikn
Regional
News
Hype
News
News
Regional
Hype