Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Honda dan Nissan Dikabarkan Bakal Merger

Kompas.com - 18/12/2024, 13:41 WIB
Gilang Satria,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

Sumber Reuters

TOKYO, KOMPAS.com – Dua raksasa otomotif asal Jepang, Honda dan Nissan, dikabarkan sedang dalam pembicaraan untuk melakukan merger. Kerjasama ini bertujuan untuk menghadapi persaingan industri otomotif global yang semakin ketat.

Diakui atau tidak, rumors ini menunjukkan bahwa industri mobil Jepang yang dulu hampir tak terkalahkan kini mulai menghadapi tantangan besar, terutama dari pasar mobil listrik yang dimotori Tesla (AS) dan merek-merek asal China.

Baca juga: Jetour Kebut Resmikan Cabang Diler Jelang Akhir Tahun 2024

Surat kabar Nikkei melaporkan bahwa Honda dan Nissan akan bekerja sama dalam bidang teknologi.

Kerjasama ini akan membantu Honda, yang saat ini berada di posisi kedua di Jepang, dan Nissan yang berada di posisi ketiga, untuk lebih kompetitif dalam bersaing melawan Toyota.

Nissan GT-R Black Edition milik Sebastian VettelDoc Carscoops Nissan GT-R Black Edition milik Sebastian Vettel

Sumber yang tidak ingin disebutkan namanya mengatakan bahwa Honda dan Nissan sedang menjajaki kemungkinan pembentukan perusahaan induk sebagai bagian dari kerjasama keduanya.

Selain itu, kedua perusahaan juga membahas kemungkinan merger penuh, serta mencari cara untuk bekerja sama dengan Mitsubishi Motors, di mana Nissan adalah pemegang saham terbesar dengan kepemilikan 24 persen.

Sumber-sumber tersebut meminta identitasnya untuk tidak dipublikasikan karena informasi belum diumumkan secara resmi.

Baca juga: Tanda-tanda Mesin Motor Rusak akibat Salah Oli Mesin

Saat dikonfirmasi, Honda, Nissan, dan Mitsubishi menyatakan bahwa belum ada kesepakatan resmi yang diumumkan oleh perusahaan manapun. Namun, sebelumnya, Nissan pernah mengungkapkan bahwa perusahan mempertimbangkan peluang kolaborasi antara ketiganya.

Mobil listrik NissanCARSCOOPS.com Mobil listrik Nissan

Jika Honda dan Nissan bergabung, termasuk Mitsubishi, maka akan menjadi grup otomotif terbesar ketiga di dunia berdasarkan jumlah penjualan, setelah Toyota dan Volkswagen di posisi satu dan dua.

"Dalam jangka menengah hingga panjang, hal ini akan baik untuk industri mobil Jepang karena menciptakan sumbu kedua untuk menantang Toyota," kata Seiji Sugiura, analis senior di Tokai Tokyo Intelligence Laboratory.

"Persaingan konstruktif dengan Toyota akan menjadi hal positif bagi industri mobil Jepang yang sedang stagnan, terutama ketika harus bersaing dengan produsen mobil China, Tesla, dan lainnya," lanjutnya, seperti yang dilaporkan Reuters pada Rabu (18/12/2024).

Baca juga: Diskon PPnBM Mobil Hybrid 3 Persen Hanya Gimik, Ini Kata Toyota

Sebelum rumor merger ini muncul, Honda dan Nissan memang telah menjalin hubungan dalam beberapa bulan terakhir.

Honda dan Nissan mempertimbangkan kemitraan strategis untuk bekerja sama dalam memproduksi komponen utama untuk kendaraan listrik (EV) dan kecerdasan buatan dalam platform perangkat lunak otomotif.

Honda e:N1Kompas.com/Nanda Honda e:N1

Selama setahun terakhir, perang harga EV yang dimulai oleh Tesla dan produsen mobil asal China seperti BYD telah memberi tekanan besar pada pasar mobil Jepang, terutama di beberapa pasar global.

Baca juga: Marquez Sebut Gresini Racing Punya Dampak Besar Buat Kariernya

Honda dan Nissan kini berusaha mencari cara untuk mengurangi biaya dan mempercepat pengembangan kendaraan, di mana merger dapat menjadi langkah besar untuk mewujudkan tujuan tersebut.

"Kesepakatan ini tampaknya lebih bertujuan untuk menyelamatkan Nissan, tetapi Honda sendiri tidak diam begitu saja," kata Sanshiro Fukao, eksekutif rekanan di Itochu Research Institute.

"Arus kas Honda diperkirakan akan memburuk tahun depan, dan kendaraan listrik mereka belum berjalan dengan baik," tambahnya.

Produsen mobil asal Perancis, Renault, yang merupakan pemegang saham besar Nissan, menolak memberikan komentar dan mengatakan tidak memiliki informasi lebih lanjut terkait rumor merger antara Honda dan Nissan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau