Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Antisipasi Cuaca Ekstrem Saat Libur Nataru, Cek Kondisi Ban Mobil

Kompas.com - 03/12/2024, 08:12 WIB
Donny Dwisatryo Priyantoro,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Beberapa destinasi wisata favorit untuk libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) ada di Jawa Tengah dan Yogyakarta. Namun, diperkirakan daerah tersebut akan terjadi cuaca ekstrem.

Kakorlantas Polri Irjen Pol Aan Suhanan, mengatakan, Polda Jawa Tengah dan Polda Yogyakarta telah mengantisipasi terjadinya cuaca ekstrem pada akhir tahun hingga awal tahun 2025, dengan intensitas hujan yang cukup tinggi.

Baca juga: Korlantas Polri Siapkan Rekayasa Lalu Lintas Selama Libur Nataru 2025

“Untuk mengantisipasi cuaca ekstrem pada akhir tahun dan awal tahun 2025, yang diperkirakan akan membawa curah hujan cukup tinggi, Polda Jateng dan Polda Yogyakarta sudah menginventarisir daerah-daerah yang rawan banjir dan telah menyiapkan jalur-jalur alternatif untuk menghindari kawasan yang terdampak,” ujar Aan, dalam keterangan resminya.

Ganti ban mobil merupakan keterampilan dasar yang harus dikuasai oleh setiap pengemudi mobil.Seva Ganti ban mobil merupakan keterampilan dasar yang harus dikuasai oleh setiap pengemudi mobil.

Untuk itu, masyarakat yang hendak berlibur menggunakan kendaraan pribadi ke daerah tersebut diimbau untuk waspada. Penting untuk mengecek kondisi ban sebelum melakukan perjalanan.

Zulpata Zainal, Product Planning and Technical Support Manager GT Radial, mengatakan, yang paling penting adalah memastikan kondisi ban masih tinggi kembangannya, atau alur telapaknya. Minimal belum mencapai batas tread wear indicator (TWI).

Baca juga: Ruas Tol Fungsional Ini Bakal Dibuka Selama Libur Nataru 2025

"Tersisa sekitar di atas 1.4 mm kedalamannya alur bannya, karena ini batas minimal ketinggian alur ban yang masih aman kalau dijalankan dalam kondisi jalanan basah," ujar Zulpata, saat dihubungi Kompas.com, Senin (2/12/2024).

TWI menunjukkan area batas ketebalan ban, bila bagian menonjol pada kembangan ban sudah rata dengan permukaan ban maka artinya ban sudah waktunya ganti.KOMPAS.com/FATHAN RADITYASANI TWI menunjukkan area batas ketebalan ban, bila bagian menonjol pada kembangan ban sudah rata dengan permukaan ban maka artinya ban sudah waktunya ganti.

Zulpata menambahkan, pastikan juga tidak ada kerusakan pada semua ban. Misalnya, ada kebocoran, luka sobek, dan sebagainya. Pastikan jika ada kerusakan, diperbaiki dahulu atau diganti dengan yang baru.

"Pastikan tekanan udara di semua posisi sesuai dengan yang direkomendasikan oleh pabrikan mobil. Kalau banyak memakai jalan tol, tekanan udara sebaiknya ditambah 1-3 Psi, untuk mengurangi kerusakan ban akibat defleksi pada dinding ban," kata Zulpata.

Ilustrasi pemeriksaan roda dan ban mobilDok. SIS Ilustrasi pemeriksaan roda dan ban mobil

Dia mengatakan, pastikan muatan kendaraan tidak melebihi bobot yang diperbolehkan oleh pabrikan kendaraan. Selain itu, untuk kenyamanan, pastikan semua roda sudah dilakukan balancing. Sehingga, tidak terjadi vibrasi atau shimmy, yang membuat kurang nyaman dalam kendaraan.

"Jika diperlukan, periksa kelurusan roda kendaraan, lakukan cek spooring atau wheel alignment. Sebaiknya, semua ukuran ban yang terpasang sesuai dengan yang direkomendasikan pabrikan kendaraan," ujar Zulpata.

"Jika ban berbeda merek, atau kondisinya 2 ban baru dan 2 ban yang lama, pastikan ban terpasang dalam satu poros/axle adalah sama kondisinya, sama mereknya. Ban yang lebih baik performanya atau ban lebih baru, dipasang di bagian belakang kendaraan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau